JAKARTA-Yakin bisa menang di pilkada DKI dengan mengusung kader internalnya, DPP PDI Perjuangan akhirnya resmi menetapkan Walikota Solo Joko Widodo maju sebagai cagub pada Juli 2012. Hujan dukungan pun langsung mengalir dari sejumlah pihak. Setelah Partai Gerindra berkoalisi dengan PDIP, kini giliran 24 partai kecil nonparlemen ikut mendukung.
’’Telah ditetapkan Pak Jokowi sebagai calon yang kami usung untuk Pemilihan Gubernur nanti. Jokowi merupakan suara terbanyak dari DPC sampai ranting dan organisasi sayap PDIP di DKI Jakarta. Ketua Umum, ibu Megawati, telah sepakat dengan pencalonan Jokowi,’’ kata Ketua DPP Effendi Simbolon kepada wartawan usai Rapat Kerja Daerah Khusus PDIP DKI Jakarta diTebet, Jaksel.
Effendi mengatakan, nama Jokowi merupakan suara terbanyak yang tidak bisa dimanipulasi. Pengurus pusat, daerah hingga akar rumput memiliki keterikatan dan PDI Perjuangan sangat menjaga hal itu. ’’Itu chemistry yang terbuka, di akar rumput sampai pimpinan tertinggi telah menyatu antara keinginan batin dan logika,’’ kata Effendi.
Mengenai calon Wakil Gubernur yang akan mendampingi Jokowi, Effendi masih belum bisa menyebutkan. PDIP masih dalam proses penyerapan aspirasi dari pimpinan cabang dan DPP. ’’Untuk wakilnya besok pagi mungkin sudah bisa disebutkan. Mudah-mudahan tidak terlalu lama, besok sudah ditetapkan untuk maju,’’ tandasnya.
Bagaimana posisi wakil PDIP" Mengusung kader internal atau dari luar" Effendi belum bisa memastikan. Namun dia mengatakan, banyak nama dari internal partai yang ditawarkan. ’’Ada yang sering disebut. Semua yang pernah mendaftar kami coba tawarkan,’’ kata Effendi.
Ketika ditanyakan apakah calon yang diusulkan Gerindra, Basuki Tjahaya Purnama alis Ahok, akan mendampingi Jokowi, Effendi mengatakan peluang itu masih terbuka. ’’Tidak disebutkan nama Ahok tadi ketika Rakerda, namun kami terbuka saja. Bagi kami ini sangat dinamis. Cepat sekali dinamikanya kadang melebih kecepatan waktu,’’ katanya.
Sementara itu, dukungan pada Jokowi langsung deras mengalir. Salah satu pernyataan dukungan ini diungkapkan Ketua DPW PBR DKI Jakarta, Fathi R Sidiq, Ahad. Menurut Fathi, dukungan tersebut tak pelak berakar dari penilaian PBR terhadap kinerja Jokowi selama ini.
’’Jakarta saat ini sangat membutuhkan perubahan signifikan. Karena itu, Jakarta butuh tokoh tepat untuk melakukan perubahan tersebut. Jokowi kami nilai sebagai figur tegas dalam mengambil keputusan yang berpihak kepada kesejahteraan rakyat dan tepat menjalankan peran ini,’’ ujarnya.
Dukungan PBR juga hasil dari pengamatan terhadap konstelasi politik yang terjadi belakangan. Dalam penilaian itu, dia menganggap dukungan PDIP dan Gerindra kepada Jokowi juga memberikan penilaian tambahan. Keputusan ini juga berdasarkan hasil rapimwil PBR DKI Jakarta sebelumnya. ’’Kami yakin dengan pilihan kami,’’ imbuhnya.
Sementara itu, belum segera ditetapkannya wakil Jokowi disebabkan internal PDIP terpecah. Ketum PDIP Megawati lebih memilih Jokowi sebagai cagub DKI. Sedangkan Ketua Dewan Pertimbangan PDIP Taufiq Kiemas lebih cenderung mengusung Foke. Sinyal duet Foke-Adang sebenarnya sudah diletupkan suami Megawati itu untuk bertarung di Pilkada DKI.
’’Kalau mestinya sih sama Foke, kalau cerdas. Mungkin Adang Ruchiatna. Mudah-mudahan saja lancar,’’ kata Taufiq.
Lalu kenapa PDIP yang sudah diberi kepastian oleh PD seolah ragu. Bahkan Adang yang namanya disebut Anas seolah menolak? Setelah pernyataan Taufiq soal duet Foke-Adang, sehari kemudian peta politik mulai berubah. Megawati bertemu dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto pada Kamis (15/3) sore.
Setelah pertemuan pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2009 lalu itu, muncul opsi memajukan cagub dari PDIP Joko Widodo atau Jokowi dengan Ahok. Sebuah deal politik untuk Pilkada DKI tengah digagas.
Sikap PDIP di Pilkada DKI mulai terpetakan. Mega dengan Gerindra yang memajukan Jokowi dan Ahok, sedang Taufiq bersama koalisinya dengan PD yang mengusung Foke dan Adang. Alasan Taufiq berkoalisi dengan Foke memang berdasarkan alasan pragmatis. Foke selama ini dalam berbagai survei selalu unggul. Kepopulerannya pun tidak ada yang mengalahkan diantara cagub yang lain. Berpasangan dengan Foke, tentu dianggap akan memuluskan jalan meraih kursi menjadi penguasa Jakarta. (dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pidato Anas Buat Kader PDIP Berang
Redaktur : Tim Redaksi