jpnn.com - JAKARTA - Bergulirnya kembali putaram kedua Babak Delapan Besar Indonesia Super League (ISL) 2014 hari ini berarti saatnya menagih janji PT Liga Indonesia (PT LI). Janji apakah itu?
Ada terobosan terbaru yang belum juga dijalankan operator penyelenggara kompetisi profesional Indonesia seperti ISL ini.
BACA JUGA: Disidang KIP, FDSI dan PSSI tak Hadir
Terobosan yang masih jalan di tempat itu adalah tentang rencana tes doping kepada klub-klub kontestan Delapan Besar. Harusnya, tes doping tersebut sudah mulai dijalankan pada matchday kedua putaran pertama Delapan Besar dua pekan yang lalu. Namun, dengan berbagai alasan, itu bisa dimulai pada matchday keempat ini.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan PT LI melalui sekretarisnya, Tigorshalom Boboy.
BACA JUGA: Lagi, Indonesia Tuan rumah Piala AFF U-19
"Mulai besok (hari ini, Red) dan lusa kami berlakukan (tes doping, Red). Tapi, hanya empat laga pada matchday keempat ini yang kami siapkan untuk tes doping, saya merasa empat laga saja sudah cukup," ujarnya kepada Jawa Pos di kantor PT LI, Kuningan, Jakarta, kemarin (20/10).
Sebenarnya, ada perubahan di balik berjalannya tes ini. Karena, awalnya PT LI melakukan tes di setiap laga Delapan Besar. Walaupun ada perubahan, Tigor menyebut untuk mekanismenya tidak akan ada perubahan lagi. Setiap pertandingan nantinya diambil enam sampling, tiga sampling untuk tim home, tiga lainnya tim away.
BACA JUGA: Marquez Beraksi di Sentul
Prosesnya, dari 18 nama pemain yang masuk dalam daftar susunan pemain (DSP) akan diundi dulu. Dari situ akan diambil enam nama per klub, tiga nama untuk tes utama, sisanya cadangan.
"Lima belas menit sebelum laga berakhir, ditentukan siapa yang dites. Selanjutnya hasil sampling akan dikirimkan ke laboratorium," cetusnya.
Untuk mendukung tes doping ini, pihak PT LI akan dibantu Lembaga Anti Doping Indoensia (LADI) yang menyediakan tenaga personalnya. Nantinya, setiap dua personal LADI dimasukkan ke dalam tim yang dikirim PT LI ke empat pertandingan Delapan Besar. "Akan gabung bersama tim PT LI, Komite Wasit, dan Komisi Disiplin," sebutnya.
Yang menjadi tugas klub, terutama klub tuan rumah adalah menyiapkan fasilitas pendukung di setiap stadion. Mulai dari toilet khusus untuk memudahkan pemain menampung urinenya, dan juga lemari pendingin untuk menyimpan sampling.
"Kalau untuk itu, kami sudah menyiapkan semuanya di stadion. Tinggal ditunggu saja besok seperti apa pemakaiannya. Yang jelas kami PBR mendukung tes doping ini sebagai sebuah terobosoan baru," tegas manajer PBR, Rawindra Ditya secara terpisah.
PBR menjadi satu di antara tuan rumah yang terlibat dalam melakukan tes doping ini. Selain itu, di lokasi yang sama Persib Bandung juga menjadi pihak penanggung jawab tes doping dalam laga kontra Persebaya Surabaya. Pun demikian Persipura Jayapura dan Persela Lamongan yang sama-sama menjadi tuan rumah. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Lupakan Macan Muda
Redaktur : Tim Redaksi