SIDOARJO - Untuk memberi kenyamanan bagi para pengguna jasa bus selama bulan puasa sampai menjelang Lebaran nanti, petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan Sidoarjo mengadakan operasi gabungan di Terminal Purabaya, Kamis (18/7). Sasarannya adalah bus berikut seluruh awaknya. Petugas gabungan itu mengecek gas buang dan perlengkapan bus. Para awak bus juga menjalani tes kesehatan.
Tidak semua bus diperiksa dan diuji. Juga tidak semua awak bus dites kesehatannya. Hanya sebagian yang dipilih para petugas secara acak. Tes kesehatan misalnya. Cuma 20 sopir bus yang dites kesehatannya dan diuji urinenya. Bus yang diperiksa dan diuji emisinya juga hanya berkisar 20 unit.
""Memang tidak bisa semuanya. Kami hanya mengambil sampel. Sebab, kami ingin melakukan persiapan awal pengecekan bus dan awak bus untuk menghadapi mudik Lebaran,"" kata Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki yang memimpin operasi gabungan.
Perwira polisi asal Trenggalek itu menegaskan bahwa pengecekan tersebut meminimalisasi kecelakaan. Sebab, dalam masa mudik dan arus balik nanti, bus dipastikan menjadi salah satu alat transportasi yang mendominasi jalanan.
Menjelang Lebaran, lanjut dia, para sopir kerap mendapat tuntutan kerja ekstra. Tekanan itu bisa membuat para sopir mudah lelah dan terpancing emosinya sehingga kebut-kebutan di jalan. ""Kalau sudah begitu, potensi kecelakaan cukup besar,"" ujar Marjuki.
Bagi awak bus yang memang terindikasi kesehatannya bermasalah, petugas menyarankan beristirahat dulu. Kalau terindikasi mengonsumsi alkohol atau minuman berbahaya lainnya, polisi tidak akan mengizinkannya mengemudi hingga kondisinya benar-benar kembali normal.""Jadi, ini bukan untuk menangkap mereka, melainkan menyelamatkan mereka (awak bus, Red) dan masyarakat,"" tegas Marjuki.
Berdasar hasil tes kesehatan kemarin, tidak ditemukan sopir yang mengalami gangguan kesehatan. Tes urine juga menunjukkan hasil negatif. Meski begitu, polisi dan dinas perhubungan tetap mengimbau para awak bus tidak ""macam-macam"". Sebab, keselamatan para pemudik berada di pundak para awak bus.
Terkait dengan pengecekan gas buang dan perlengkapan bus, petugas gabungan juga tidak menemukan hal yang ganjil. Untuk perlengkapan bus seperti pemecah kaca, semua sudah melengkapinya. Gas buangnya juga tidak bermasalah. ""Tapi, bukan berarti semua baik. Kami akan terus melakukan pengecekan,"" tegas Kepala UPTD Terminal Purabaya May Ronald.
Dia menambahkan, jajarannya akan terus memelototi kondisi dan perlengkapan bus. Begitu pula buku izin mengemudi serta izin trayek. Jika ditemukan izinnya habis, sopir dan busnya dilarang jalan.
""Kalau ada yang ban depannya kanisiran (gundul, Red), juga tidak kami izinkan. Kalaupun kami temukan saat sudah memuat penumpang, penumpangnya kami minta turun dan kami pindah ke bus lain,"" jelasnya. (fim/jun/c7/c6/diq/pri)
Tidak semua bus diperiksa dan diuji. Juga tidak semua awak bus dites kesehatannya. Hanya sebagian yang dipilih para petugas secara acak. Tes kesehatan misalnya. Cuma 20 sopir bus yang dites kesehatannya dan diuji urinenya. Bus yang diperiksa dan diuji emisinya juga hanya berkisar 20 unit.
""Memang tidak bisa semuanya. Kami hanya mengambil sampel. Sebab, kami ingin melakukan persiapan awal pengecekan bus dan awak bus untuk menghadapi mudik Lebaran,"" kata Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki yang memimpin operasi gabungan.
Perwira polisi asal Trenggalek itu menegaskan bahwa pengecekan tersebut meminimalisasi kecelakaan. Sebab, dalam masa mudik dan arus balik nanti, bus dipastikan menjadi salah satu alat transportasi yang mendominasi jalanan.
Menjelang Lebaran, lanjut dia, para sopir kerap mendapat tuntutan kerja ekstra. Tekanan itu bisa membuat para sopir mudah lelah dan terpancing emosinya sehingga kebut-kebutan di jalan. ""Kalau sudah begitu, potensi kecelakaan cukup besar,"" ujar Marjuki.
Bagi awak bus yang memang terindikasi kesehatannya bermasalah, petugas menyarankan beristirahat dulu. Kalau terindikasi mengonsumsi alkohol atau minuman berbahaya lainnya, polisi tidak akan mengizinkannya mengemudi hingga kondisinya benar-benar kembali normal.""Jadi, ini bukan untuk menangkap mereka, melainkan menyelamatkan mereka (awak bus, Red) dan masyarakat,"" tegas Marjuki.
Berdasar hasil tes kesehatan kemarin, tidak ditemukan sopir yang mengalami gangguan kesehatan. Tes urine juga menunjukkan hasil negatif. Meski begitu, polisi dan dinas perhubungan tetap mengimbau para awak bus tidak ""macam-macam"". Sebab, keselamatan para pemudik berada di pundak para awak bus.
Terkait dengan pengecekan gas buang dan perlengkapan bus, petugas gabungan juga tidak menemukan hal yang ganjil. Untuk perlengkapan bus seperti pemecah kaca, semua sudah melengkapinya. Gas buangnya juga tidak bermasalah. ""Tapi, bukan berarti semua baik. Kami akan terus melakukan pengecekan,"" tegas Kepala UPTD Terminal Purabaya May Ronald.
Dia menambahkan, jajarannya akan terus memelototi kondisi dan perlengkapan bus. Begitu pula buku izin mengemudi serta izin trayek. Jika ditemukan izinnya habis, sopir dan busnya dilarang jalan.
""Kalau ada yang ban depannya kanisiran (gundul, Red), juga tidak kami izinkan. Kalaupun kami temukan saat sudah memuat penumpang, penumpangnya kami minta turun dan kami pindah ke bus lain,"" jelasnya. (fim/jun/c7/c6/diq/pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang Utan KBS Terpaksa Makan Plastik
Redaktur : Tim Redaksi