jpnn.com, AMERIKA SERIKAT - Sempat menjadi bahan lelucon saat April Mop oleh bos perusahaan mobil listrik Amerika Serikat, Tesla Inc bahwa perusahaan otomotifnya ini kemungkinan kemungkinan akan bangkrut dan itu kini seperti tidak lucu lagi.
Pasalnya, dalam laporan Tesla Inc selama kuartal pertama 2018 perusahaan yang didirikan Elon Musk ini tengah mengalami kerugian besar, bahkan tercatat bahwa ini kerugian tertinggi selama laporan kuartalan.
BACA JUGA: Melorot Karena Sewot
Dalam rinciannya, Tesla Inc pada kuartal pertama 2018 mengalami kerugian sebesar USD 784,6 juta, ini lebih tinggi dari kerugian kuartal terakhir 2017 sebesar USD 675,4 juta.
Untuk pendatapan, Tesla Inc mencatat sebesar USD 3,4 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini. Perusahaan ini sekarang memasuki Q2 2018 dengan saldo kas sekitar USD 2,7 miliar, angka yang sekitar 20,8% lebih rendah dari yang ada pada akhir (Q4) 2017.
BACA JUGA: Buas! Miss R Asal Taiwan Tumbangkan Rekor Tesla Roadster
CEO Tesla Elon Musk mengungkapkan bahwa total belanja modal untuk 2018 menjadi sedikit di bawah USD 3 miliar - lebih rendah dari USD 3,4 miliar yang dihabiskan pada 2017.
Fokus pada produksi kendaraan, Tesla terus berupaya untuk meningkatkan produksinya, meski Tesla masih gagal memenuhi target yang ditetapkan seperti 2.500 unit setiap minggu pada akhir kuartal pertama 2018.
BACA JUGA: Elon Musk: Tesla Sudah Bangkrut
Namun Elon berjanji perusahaan dapat meningkatkan volume produksinya menjadi 5.000 unit per minggu dalam waktu sekitar dua bulan ketika sejumlah instalasi baru dipasangkan.
Pada kuartal kedua (Q2) 2018 nanti, Tesla akan menghentikan produksi selama sekitar 10 hari karena pengerjaan instalasi di jalur produksinya untuk meningkatkan produksi. Seiring itu, Tesla berharap pemasukan positif pada Q3 dan Q4. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 123 Ribu Tesla Model S Seluruh Dunia Kena Recall karena Baut
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha