jpnn.com, JAKARTA - Habitat sejati truk pikap 4X4 Mitsubishi Triton memang di medan tanah, batu, hingga lumpur.
Namun, generasi terbaru Triton tidak hanya andal di trek yang berat sebagai kendaraan pekerja.
BACA JUGA: MMKSI Berharap Mitsubishi Triton 2024 Bisa Menggaet Segmentasi Konsumen Baru
PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) juga membuatnya tampil layak untuk pengguna private.
Tak heran jika tampilan Mitsubishi Triton terbaru kian modis, dan enggak bikin malu dijadikan kendaraan harian.
BACA JUGA: Mitsubishi Triton 2024 Laris Manis, Sebegini Harganya
Kendati demikian, DNA sebagai kendaraan pekerja yang tangguh tetap harus diuji pada model terbaru Triton.
Kami pun mendapat kesempatan berharga itu dalam acara media test drive All-new Mitsubishi Triton di Desa Pelangi Sentul (Depes), Bogor, Senin (9/9).
BACA JUGA: Mitsubishi All New Triton Hadir Lebih Tangguh dan Bertenaga, Nih Buktinya
Di awalnya, kami minta mencoba varian tertinggi Triton Ultimate dengan transmisi otomatis.
Namun, godaan datang dari pereli nasional sekaligus Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia, Rifat Sungkar.
Rifat menyebut Triton 2024 dengan transmisi manual justru lebih seru dan menyimpan banyak kejutan.
Tak menunggu lama, setelah tandem dengan instruktur offroad, kami langsung menjajal Triton HDX manual, versi otomatis di-skip.
Lintasan off-road di Depes terbilang sangat menantang. Berbagai jenis kontur jalan tersedia.
Memiliki luas lintasan 650 meter, Triton terbaru itu benar-benar diuji keandalannya.
Jalur off-road datar, trek berlumpur, menanjak dan menurun dengan kemiringan sekitar 30-45 derajat.
Kemudian tersedia juga trek dengan banyak gundukan, gravel, hingga side ramp.
Depes terbilang cocok sebagai laboratorium alam mini untuk Triton.
Paket sistem penggerak yang dimiliki Triton terbaru jadi kunci, termasuk racikan mesin baru 4N16 2.400 cc turbo yang menawarkan torsi melimpah sejak 1.000 rpm.
Saat di dalam kabin, kami sempat berpikir keras dalam pengendalian. Namun ternyata itu sia-sia.
Memanfaatkan drive mode 4WD (4H, dan 4L), trek bergelombang hingga gundukan besar bisa dilewati enteng.
Kami, bahkan sering melepas kaki dari pedal gas dan kopling, mobil tetap berjalan dengan mulus.
Tidak perlu pusing menyeimbangkan bukaan kopling dan gas agar mesin tidak mati.
Cukup menaruh tuas transmisi di posisi gigi 1 dan 4L, mobil bisa merayap dengan sendirinya, bahkan saat menanjak dengan kemiringan 40 derajat. Ya, torsinya sangat besar.
Kemudian saat turunan, kami lagi-lagi tidak dipusingkan dengan kontrol rem. Pemanfaatan engine break di Triton cukup baik.
Kemudian masuk ke genangan lumpur dan side ramp dengan trek permukaan miring.
Dalam kondisi tersebut, kami juga berhasil mengendalikan ban agar tidak tergelincir.
Kuncinya, menavigasi kemudi dan memanfaatkan fitur Real Differential Lock yang membantu mempertahankan traksi ban.
Secara keseluruhan, All-new Triton terbilang makin pintar. Dengan pengembangan yang dilakukan Mitsubishi, kami mungkin bisa jadi offroader masa depan. Hee.. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daya Tarik Booth Mitsubishi Selain Triton dan Pajero Sport
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha