jpnn.com, JAKARTA - Wuling Motors mengeklaim dalam pengujian internal mereka, Wuling Almaz Hybrid mampu menyajikan konsumsi bahan bakar 1 liter per 19 kilometer.
Klaim tersebut tentu terdengar istimewa, karena Almaz Hybrid yang baru diluncurkan itu menggendong mesin bakar 2.000 cc, termasuk motor listrik.
BACA JUGA: Wuling Belum Berminat Mengekspor Almaz Hybrid, Kecuali...
Jika dibandingkan dengan Almaz RS yang menggunakan mesin 1.500 cc turbo, konsumsi rata-rata 1 liter per 10 kilometer.
Lantas apa yang membuat Almaz Hybrid bisa membukukan angka tersebut?
BACA JUGA: Wuling Almaz Hybrid Punya 3 Mode, Bisa Mengecas Saat di Lampu Merah
Menurut Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko saat sesi test drive Almaz Hybrid di Jakarta Utara, tentunya kombinasi dari penggerak motor listrik yang ditanamkan SUV tersebut.
Danang menyebut teknologi elektrifikasi yang disokong baterai berkapasitas 1,8 kWh dan motor listrik sangat membantu meringankan kerja mesin bakar.
BACA JUGA: Wuling Almaz Hybrid Mengaspal di Indonesia, Harganya Rp 470 Juta
"Apalagi sistem hybrid di Almaz juga terbilang pintar dan komplit. Ada 3 mode; ev penuh, series, dan parallel yang semua bekerja secara otomatis demi menjaga kinerja di titik optimal dan efisien," ujar Danang.
Selain teknologi elektrifikasi, hal baru di Almaz Hybrid yang juga berperan dalam menjaga efisiensi ialah dapur tenaganya.
SUV tiga baris bangku itu ternyata dibekali mesin bensin baru 2.000 cc Atkinson cycle.
"Ini (mesin 2.000 cc Atkinson Cycle) pertama di Almaz. Pengembangannnya juga khusus," imbuh dia.
Apa itu mesin bakar jenis Atkinson? Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) 4-langkah memiliki perbedaan dari meain BBM kebanyakan.
Mesin yang dipatenkan oleh James Atkinson itu memang didesain lebih efisiensi ketimbang mesin biasa (Otto cycle).
Namun, kompensasinya torsi pada putaran bawahnya sedikit turun.
Dari cara kerjanya, sejatinya mesin Atkinson sama dengan mesin bensin 4-langkah pada umumnya.
Perbedaan utamanya pada seberapa banyak campuran BBM dan udara yang dibakar di ruang bakar.
Di mana, pada siklus kompresi (pemampatan BBM dan udara) di mesin Atkinson dibuat lebih sedikit. Sederhananya modal kecil, tetapi hasil besar.
Oleh karena itu, meski kapasitas mesin Almaz Hybrid terasa besar, 2000cc, tetapi konsumsi bahan bakarnya tetap irit.
Selain itu, keunggulan mesin Atkinson ialah memiliki tenaga di putaran atas yang lebih ringan.
Dengan karakteristik tersebut, mesin Atkinson sering diaplikasikan pada jenis mobil hibrida.
Tidak itu saja, Wuling Almaz Hybrid juga didukung teknologi transmisi satu girbok (Dedicated Hybrid), yang membuat kerjanya lebih ringan. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wuling Motors Kenalkan Almaz Hybrid di IEMS 2022
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha