jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (PD) yang kini menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gede Pasek Suardika mengambil langkah baru dengan mundur dari partainya. Pengunduran diri senator asal Dapil Bali itu disampaikan ke dewan pimpinan pusat (DPP) partai berlambang mercy tersebut.
Dalam surat pengundurannya, pria yang dikenal loyalis Anas Urbaningrum itu juga melampirkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Demokrat. "Hari ini, 1 Juli 2015 saya putuskan mundur dan berhenti sebagai kader Partai Demokrat. Keputusan ini sudah saya sampaikan lewat surat resmi," ungkap Pasek kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (1/7).
Dia mengatakan, Partai Demokrat adalah partai di mana dirinya pertamakali terjun ke dunia politik. Setelah reformasi bergulir dirinya sempat memiliki kedekatan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Namun saat itu saya memilih tidak berparpol karena masih lebih memilih ingin jadi wartawan. Sementara teman-teman masuk partai dan jadi anggota DPRD," ucapnya.
Pasek tak lupa memberi alasan pengunduran dirinya itu. Menurutnya, sikapnya selama di Partai Demokrat hanya mengimplementasikan ajaran politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dikenal bersih, cerdas dan santun. Maka itu, dia minta maaf jika dalam mengimplementasikan ajaran SBY itu ada yang terusik.
Dia pun mengibaratkan dirinya sebagai duri dalam daging. "Duri dalam daging itu sudah pergi. Iya itulah faktanya.! Tapi yang pasti saya akan tetap melanjutkan ajaran SBY semaksimal mungkin," tuturnya.
Dia juga berjanji, akan terus melontarkan kritik jika menemukan ajaran tidak sesuai dengan SBY. "Saya harus mengkritik kalau ada hal-hal yang diduga politik tidak bersih. Misalnya soal gratifikasi golf, mafia migas, PT Rekin dan lain-lain," ucapnya.
Dia mengakui mengajarkan ilmu politik bersih, cerdas, santun lebih mudah daripada melatih keterampilan politik untuk bersih, cerdas, santun. Alasannya, teori dan praktik jauh berbeda.
Juru bicara PD, Ruhut Sitompul saat dikonfirmasi mengatakan belum mengetahui perihal tersebut. "Saya belum tahu dan belum melihat surat pengundurannya," singkat Ruhut. (aen)
BACA JUGA: Ini Catatan DPR untuk Jenderal Gatot sebagai Calon Panglima TNI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembahasan 87 RUU Pemekaran Tunggu Revisi PP 78
Redaktur : Tim Redaksi