jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI akhirnya mendapat persetujuan DPR. Setelah menjalani fit and proper test di Komisi I DPR, Gatot pun bakal menggantikan posisi Jenderal Moeldoko yang akan segeta memasuki masa pensiun.
Namun, DPR juga menyertai persetujuan untuk Gatot dengan berbagai catatan dari fraksi-fraksi. Ketua Komisi I Mahfuz Sidik mengatakan, Gatot memaparkan banyak hal positif dalam visi dan misinya sebagai calon Panglima TNI.
BACA JUGA: Bupati Natuna Carter Pesawat Menerbangkan Keluarga Korban ke Medan
“Kami mencatat hal penting bahwa paparan beliau secara baik menggambarkan terhadap aspek-aspek geo politik, geo ekonomi, baik kawasan regional maupun global yang jadi trend perubahan dan akan mempengaruhi satu tempat dengan tempat lain," ujar Mahfuz saat membacakan hasil keputusan rapat Komisi I DPR atas fit and proper test atas Gatot, Rabu (1/7) malam.
Politikus PKS itu lantas menyinggung paparan Gatot tentang ancaman yang akan dihadapi NKRI di tengah perubahan global. Salah satu poin pentingnya adalah ancaman terjadinya konflik untuk menguasai sumber daya alam dan sumber ekonomi.
BACA JUGA: Korban Hercules asal Natuna Sempat Minta Disambut Kesenian Rabbana
“Tentu saja ini menarik dan penting. Yang beliau ingin kembangkan adalah konsolidasi TNI secara personel, dari doktrin termasuk alutsista," tuturnya.
Mahfuz lantas membacakan sikap fraksi-fraksi di DPR atas Gatot. Fraksi Partai Hanura memberi persetujuan tanpa catatan. Sedangkan Fraksi Partai Nasdem menyatak setuju ada catatan.
BACA JUGA: Pembahasan 87 RUU Pemekaran Tunggu Revisi PP 78
"Fraksi NasDem meminta komitmen calon Panglima TNI untuk memprioritaskan secara sungguh-sungguh industri pertahanan dalam negeri," ujar Mahfiz.
Fraksi PPP juga menyatakan persetujuan dengan meminta komitmen Gatot agar tidak hanya menegaskan prinsip berani, tegas dan iklas bekerja untuk TNI dan NKRI, tapi juga tanggung jawab. Kemudian FPKS, PKB, PAN, PD dan Gerindra setuju tanpa catatan.
Tapi Fraksi Partau Golkar menyodorkan tiga catatan untuk Gatot. Pertama, partai pimpinan Aburizal Bakrie meminta Gatot melakukan terobosan dalam memenuhi kesejahteraan prajurit.
Kedua, meminta Gatot mencari solusi atas banyaknya kasus perumahan dan pertanahan di lingkungan TNI. Ketiga, memperkuat partipasi masyarakat membantu mendukung tugas pokok TNI.
Sedangkan Fraksi PDIP secara bulat menerima Gatot sebagai calon Panglima TNI. “Alhamdulillah FPDIP setuju terhadap calon Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tanpa catatan," tandasnya.
Beraamt dennen persetujuan atas Gatot sebagai Panglima TNI, Komisi I DPR juga menyetujui keputusan Presiden Joko Widodo memberhentikan Jenderal Moeldoko.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Warning untuk Pemda: Dilarang Beri THR
Redaktur : Tim Redaksi