Tetap Sehat dengan Terapi Hormon

Minggu, 16 Februari 2014 – 04:40 WIB

jpnn.com - PENUAAN adalah hal yang pasti menghampiri setiap orang. Seiring bertambahnya usia, produksi hormon alami tubuh menurun 10-14 persen per dekade. Berkurangnya kadar hormon umumnya terlihat dari berbagai gejala penuaan, seperti elastisitas kulit menurun, muncul keriput, kepikunan, kualitas seks menurun, kegemukan, hingga timbul berbagai penyakit seperti gangguan jantung dan stroke.

"Untuk hormon, ada yang bersifat baik dan buruk bagi kesehatan. Yang buruk biasanya hormon sintetis yang diproduksi dari bahan kimia," kata Dr Neil Rouzier, pakar anti-aging asal Amerika Serikat dalam seminar anti-aging di Surabaya, beberapa waktu lalu. "Pada masa-masa menopause, produksi hormon dalam tubuh akan berkurang," lanjut Rouzier.

BACA JUGA: Orang Kaya Punya Kehidupan Bercinta Luar Biasa

Gejalanya, lanjut dia, terjadi pengeroposan tulang dan gigi, keringat berlebih saat malam, daya ingat berkurang, aktivitas seksual menurun, hingga rasa depresi yang mengakibatkan menurunnya kualitas hidup. Untuk mengatasi hal itu, sekarang telah digunakan hormon bioidentik yang berasal dari tumbuh-tumbahan, seperti soya (kedelai), mexican yam, dan chinesse yam.

Pengurangan produksi hormon juga dapat menimbulkan berbagai persoalan terkait kesehatan dan kualitas hidup. Hal tersebut dapat menyerang laki-laki maupun perempuan. Berbagai penyakit seperti Alzheimer, osteoporosis, jantung, kanker, atau stroke dapat diminimalkan dengan menjaga kadar hormon yang merupakan preventif alami dari tubuh.

BACA JUGA: Tetap Pede Berkulit Gelap

"Hormon bioidentik berbeda dengan hormon sintetis yang justru membahayakan tubuh seperti jenis premarin atau provera. Melalui bio-identical hormone replacement therapy (BHRT), kadar hormon tubuh dapat dikembalikan lewat hormone bioidentik selayaknya kadar hormon optimal pada usia 20 tahun," ujar medical director The Preventive Medicine Clinics, Palm Springs, California itu. (rim/c6/nw)

BACA JUGA: Menunda Alarm Tak Akan Membuat Tidur Berkualitas Lagi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Sederhana Mencegah Depresi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler