"Hingga kini belum kepikiran soal diusung parpol lain. Tapi mau tuntaskan dulu dengan Rieke dan PDIP. Kita juga bisa terapkan tradisi baru (pembagian tugas) seperti itu agar tidak pecah kongsi di tengah jalan," ucap Teten usai menghadiri peringatan Hari Sumpah Pemuda di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, kemarin (28/10).
Menurut dia, pembagian tugas antara gubernur dan wagub harus berjalan lancar. Sebab pembagian tugas yang tidak jelas nantinya bisa berujung pada "perceraian". "Jangan sampai pecah kongsi, kan yang dirugikan masyarakat, pemerintahan juga terganggu," ucap Teten.
Ia mengatakan, jika terpilih sebagai pemimpin di Jabar bersama Rieke, Teten berharap hubungan keduanya langgeng hingga masa jabatannya berakhir.
Teten menambahkan, pembagian tugas Rieke-Teten sepertinya sudah mulai dibiasakan dari sekarang. Itu terlihat dari tidak adanya Rieke dalam acara di GIM tersebut karena dia harus ke Bogor. "Saya sudah kontak Rieke, dan bilang sudah kamu ke Bogor saja, acara di sini (GIM, red) biar saya yang datang," tandasnya.
Sampai sekarang, ia masih menunggu kepastian apakah akan diusung PDIP baik sebagai calon gubernur atau wagub. Ditempatkan di posisi apapun, Teten mengaku akan menerimanya.
"Jika PDIP memutuskan mengusung Rieke dan kader PDIP, saya akan pikirkan ulang maju terus atau tidak. Termasuk memikirkan maju dengan kendaraan (parpol) lain," jelas Teten. (apt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Persilakan Partai Tak Lolos Verifikasi ke Pengadilan
Redaktur : Tim Redaksi