Tetap 'Kinclong' saat Pandemi Covid-19, Gapki: Harga CPO Sepanjang Smester I 2021 Menjadi Menarik

Selasa, 22 Juni 2021 – 09:30 WIB
Gapki mengatakan harga minyak kelapa sawit mentah atau CPO pada Semester I 2021 masih tetap tinggi. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, PONTIANAK - Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit ( Gapki ) Cabang Kalbar Purwanti Munawir mengatakan harga minyak kelapa sawit mentah atau CPO pada Semester I 2021 masih tetap tinggi.

Menurutnya, pandemi Covid-19 tak membuat harga komoditas ekspor itu tak terpengaruh.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Menko Perekonomian Sebut Harga CPO Naik 101,74 Persen

"Pergerakan harga CPO di Kalbar sepanjang Semester I 2021 menjadi menarik untuk dicermati karena tetap tinggi dan bahkan naik. Cukup teruji daya tahannya,” ujarnya di Pontianak, Senin (21/6).

Purwanti menjelaskan harga rata-rata CPO selama Semester I 2021 berada posisi Rp 9.907 per kilogram. Sedangkan harga terbaik berada pada Mei 2021 yaitu sebesar Rp 10.771 per kilogram.

BACA JUGA: Mantap! Kenaikan Harga Referensi CPO Melesat Lampaui Threshold

“Posisi harga tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan harga CPO semester I tahun 2020 yaitu sebesar Rp 7.663 per kilogram. Harga rata-rata CPO tahun 2020 yaitu sebesar Rp 8.117 per kilogram,” jelas dia.

Purwanti mengatakan memasuki semester II /2021 diperkirakan harga CPO Kalbar masih cukup kuat.

Adapun fluktuasi tidak signifikan sepanjang kebijakan pemerintah terkait dengan biodisel dapat berjalan dengan baik.

"Sasaran ekspor ke China, India, dan beberapa negara Eropa berjalan normal," ungkapnya.

Dia pun mengatakan pengusaha kelapa sawit berkomitmen meminimalisir gangguan Karhutla pada 2021.

"Diharapkan berhasil mempertahankan atau meningkatkan kinerja produksi sawit Kalbar pada 2022," kata Purwanti.

Purwanti menyebutkan kondisi cuaca yakni La Nina di kawasan tropis pasifik terutama pada sentra produksi minyak kedele dan jagung ikut memberikan kontribusi penguatan daya saing CPO terhadap minyak nabati lainnya.

“Kondisi harga yang baik ini tentu akan berpengaruh positif bagi sisi penerimaan petani sawit, sehingga diharapkan dari sisi pengeluaran dapat terkelola dengan baik,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar M. Munsif mengatakan sektor perkebunan tetap tumbuh dan 'kinclong' terutama sawit.

Harga sawit sangat bersahabat dengan perusahaan dan petani.

Menurutnya, saat ini membuat pelaku industri dan masyarakat plasma serta swadaya gembira karena harga terus mengalami tren naik dan stabil.

Harga Tanda Buah Segar (TBS) sawit di Kalbar mencatat rekor tertinggi pada periode II Mei 2021 yakni umur 10 - 20 tahun Rp 2.438,00 per kilogram.

"Harga CPO sudah mencapai Rp 11.011,33 per kilogram, dan harga karnel/PK Rp 6.862,17 per kilogram,” katanya.

Saat ini untuk luas sawit di Kalbar sudah mendekati 2 juta hektare yang tersebar di berbagai kabupaten atau kota.

“Untuk produksi CPO kita saat ini juga sudah mendekati 4 juta ton per tahun,” ujar Munsif. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler