Teuku Bagus Akui Pernah Diminta Duit Untuk Anas

Senin, 30 Juni 2014 – 14:52 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala Divisi Konstruksi 1 PT Adhi Karya, Teuku Bagus M Noor, membeberkan kaitan antara Direktur Operasional PT Adhi Karya, Indrajaya Manopol dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Keterangan itu disampaikan Teuku Bagus saat bersaksi dalam persidangan Anas yang menjadi terdakwa perkara dugaan penerimaan hadiah atau janji dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya dan pencucian uang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (30/6).

BACA JUGA: Nurul Arifin: Skor Debat Hatta Vs JK, 7-0

"Menurut pengakuan Pak Indrajaya, Pak Anas juniornya di HMI. Kebetulan dulu sama-sama di Surabaya, Pak Indra HMI ITS dan Pak Anas dari HMI Airlangga," kata Teuku Bagus.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Kristiana membacakan berita acara pemeriksaan milik Teuku Bagus. Dalam BAP, Teuku Bagus menyebut pernah diminta uang untuk kepentingan Anas melalui Indrajaya.

BACA JUGA: Rusti Alihkan Dukungan, Ganjar Tak Khawatir

Teuku Bagus membenarkan isi BAP tersebut. "Betul. Pada waktu itu kalau saya tidak salah ingat, ada dua momen yang mempengaruhi direktur saya untuk memberikan sumbangan. Saya tidak tahu diminta atau tidak. Pertama momen untuk kongres, nomor dua momen untuk berupaya memenangkan proyek gedung DPR yang tidak jadi. Dalam kongres, Anas menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrat," ujar Teuku Bagus.

Teuku Bagus memenuhi permintaan Indrajaya karena dia adalah atasan langsungnya. "Beliau meminta itu ya lazimnya dengan situasi seperti itu kita memberikan, menyediakan dana itu. Saya yang memberikan sendiri dalam bentuk dollar kepada Pak Indrajaya," ucapnya.

BACA JUGA: Emrus Corner Ingatkan KPU Soal Kecurangan Pilpres

Dikatakan Teuku Bagus, dirinya melakukan kasbon kepada kasir. Ia yang menerima dan memberikan uang kepada Indrajaya.

"Kalau kasbon yang saya lakukan untuk Indrajaya ada dua, di situ yang menerima saya sendiri dan yang mengetahui juga saya sendiri. Itu artinya saya bertanggungjawab terhadap pengeluaran yang dikasbonkan," tutur Teuku Bagus.

Begitu disinggung mengapa ada pengeluaran untuk Anas padahal dia tidak tercantum dalam struktur Adhi Karya, Teuku Bagus menjelaskan, kemungkinan karena kedekatan Indrajaya dan Anas. "Mungkin karena kedekatan saudara Indrajaya dan terdakwa," tandasnya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dakwa Budi Mulya 17 Tahun, Jaksa KPK Disebut Dibisiki Iblis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler