Tewas Dengan Usus Teburai

Selasa, 07 Agustus 2012 – 13:10 WIB
BATUAJI-- Warga rumah liar (Ruli) Kandang Ayam, Batuaji, geger. Mereka menemukan Firdaus Ginting, 22, tewas di kamarnya,  Senin (6/8) sekitar pukul 08.00 WIB. Usus Firdaus terburai, tubuhnya penuh luka tusuk dan sabetan. Diduga kuat, ia dibunuh temannya.

Mayat pengantar galon itu pertama kali ditemukan oleh Emmi Tampubolon, pemilik ruli tempat korban tinggal. Pagi itu, Emmi hendak membangunkan korban yang sudah dianggap keluarganya sendiri itu.

"Saya mau tengok dia, karena sudah beberapa hari belakangan ini dia jarang pulang," kata Emmi.

Saat Emmi membuka pintu ruli yang mirip kedali kopi itu, ternyata Firdaus sudah tergolek kaku dengan posisi terbaring menyamping. Di bagian perut Firdaus terburai usus dengan ceceran darah segar yang sudah hampir mengering. Tidak itu saja, dibagian lehar, kaki dan kepala korban juga terlihat berdarah dengan luka tusukan dan sabetan.

"Saya kaget, langsung teriak minta tolong dan lapor polisi," kata Emmi.

Pihak kepolisian Batuaji, Sekupang dan tim identifikasi Polresta Barelang di bawah komando Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Yos Guntur langsung melakukan olah TKP. Lokasi tempat korban tewas langsung diberi polisi line. Warga dan pengendara di sepanjang jalan Batuaji- Sekupang berbondong-bondong menyaksikan kejadian itu.

Dari hasil olah TKP Yos Guntur mengatakan kuat dugaan Firdaus tewas karena dibunuh. Namun Yos belum bisa pastikan siapa pelaku pembunuhan itu.

"Masih kami selidiki kasus ini, saksi-saksi di sekitar lokasi ini akan kami periksa dulu. Ada beberapa luka tusuakan dan sabetan di tubuh korban sampai ususnya terburai keluar. Dari hasil olah TKP juga kuat dugaan korban sempat melakukan perlawanan dengan pelaku, karena kamar berantakan seperti bekas orang berkelahi," jelas Yos.

Menurut Emmi, Firdaus awalnya anak jalanan dengan pekerjaan serabutan. Dua bulan lalu, anak bungsu Emmi berkenalan dengan korban. Karena mengetahui satu daerah dan Firdaus tak punya tempat tinggal pasti, Emmi mengajak korban tinggal sementara di rulinyan. Ruli itu dulunya kedai kopi Emmi. Setelah beberapa hari menempati rumah tersebut, Firdaus yang sudah mendapat pekerjaan tetap sebagai tukang antar air galong itu, kemudian mengajak Sihombing rekannya untuk tinggal bersamanya. Namun sejak Jumat (3/8) kemarin, keduanya sudah jarang muncul di ruli tersebut.

"Sabtu (4/8) kemarin, saya sempat lihat Daus datang hidupkan lampu kamarnya, tapi setelah itu menghilang lagi," kata Emmi.

Minggu (5/8) kemarin juga Firdaus dan Sihombing juga tak kelihatan di rumah tersebut. "Baru pagi tadi saya tengok ada motor (Zuzuki Thunder) Daus di depan rumah makanya saya kesana mau bangunin dia," kata Emmi.  Sedangkan Sihombing sendiri sampai hari kejadian, kata Emmi belum diketahui keberadaanya.
Dugaan sementara pihak kepolisian dan warga yang menyaksikan kejadian berdasarkan keterangan Emmi itu, Firdaus diduga kuat dibunuh oleh rekan sekamarnya itu. Namun demikian pihak kepolisian belum pastikan karena hingga kemarin sore, Sihombing belum juga ditemukan. (eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketahuan Selingkuh, Istri Polisi Dianiaya

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler