PADANG--Hanya gara-gara sengketa tanah 3 meter, akhirnya berujung maut. Pembunuhan sadis itu terjadi di areal perkebunan sawit Talao Kampung Bukit, Jorong Batang Umpai Nagari Aiagadang Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Senin (4/3) sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurut Kapolres Pasbar AKBP Prabowo Santoso didampingi Kasubag Humas Polres AKP H Mudassir dan Kapolsek Pasaman Iptu Syaiful Zuber, korban yang tewas adalah Hendri, 28), petani warga Aiagadang, Kecamatan Pasaman. Korban diduga dibunuh Supriadi (19), masih satu kampung dan masih bersaudara.
"Informasi yang kami peroleh, mereka yang cekcok ini masih satu nenek. Persoalannya hanya masalah tanah tiga meter di kebun mereka yang berdekatan," kata Kapolsek Pasaman Iptu Syaiful Zuber kepada Padang Ekspres (Grup JPNN) di Simpangampek, Senin sore (4/3).
Pembunuhan itu awalnya hanya bertengkar mulut. Tiba-tiba terjadi perkelahian hingga korban mengalami tusukan pisau 14 lubang di dada, tangan dan kepala.
Petugas telah melakukan identifikasi dan olah TKP. Tim Polsek Pasaman dan Reskrim turun ke lokasi mengevakuasi jenazah ke RS Yarsi Simpangampek untuk diotopsi.
Petugas mengalami kesulitan mengevakuasi korban karena jauh dari perkampungan. Jasad korban dibawa dengan perahu tradisional menyeberangi sungai Aiagadang.
Kapolsek Pasaman Iptu Syaiful Zubir menambahkan, pembunuhan itu dipicu sengketa lahan perkebunan. Setelah membunuh korban, pelaku kabur ke hutan. "Saat pembunuhan terjadi ada warga di lokasi. Dalam tiga hari, Supriadi akan kita tangkap. Dia dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman 20 tahun penjara. Diduga ada perencanaan dari pelaku, sehingga terjadi pembunuhan," jelasnya. Ibu dan sanak saudara korban meraung histeris atas kejadian sadis ini. Hari itu juga, korban dimakamkan di pandam pekuburan Aiagadang. (roy)
Menurut Kapolres Pasbar AKBP Prabowo Santoso didampingi Kasubag Humas Polres AKP H Mudassir dan Kapolsek Pasaman Iptu Syaiful Zuber, korban yang tewas adalah Hendri, 28), petani warga Aiagadang, Kecamatan Pasaman. Korban diduga dibunuh Supriadi (19), masih satu kampung dan masih bersaudara.
"Informasi yang kami peroleh, mereka yang cekcok ini masih satu nenek. Persoalannya hanya masalah tanah tiga meter di kebun mereka yang berdekatan," kata Kapolsek Pasaman Iptu Syaiful Zuber kepada Padang Ekspres (Grup JPNN) di Simpangampek, Senin sore (4/3).
Pembunuhan itu awalnya hanya bertengkar mulut. Tiba-tiba terjadi perkelahian hingga korban mengalami tusukan pisau 14 lubang di dada, tangan dan kepala.
Petugas telah melakukan identifikasi dan olah TKP. Tim Polsek Pasaman dan Reskrim turun ke lokasi mengevakuasi jenazah ke RS Yarsi Simpangampek untuk diotopsi.
Petugas mengalami kesulitan mengevakuasi korban karena jauh dari perkampungan. Jasad korban dibawa dengan perahu tradisional menyeberangi sungai Aiagadang.
Kapolsek Pasaman Iptu Syaiful Zubir menambahkan, pembunuhan itu dipicu sengketa lahan perkebunan. Setelah membunuh korban, pelaku kabur ke hutan. "Saat pembunuhan terjadi ada warga di lokasi. Dalam tiga hari, Supriadi akan kita tangkap. Dia dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman 20 tahun penjara. Diduga ada perencanaan dari pelaku, sehingga terjadi pembunuhan," jelasnya. Ibu dan sanak saudara korban meraung histeris atas kejadian sadis ini. Hari itu juga, korban dimakamkan di pandam pekuburan Aiagadang. (roy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah SD Jadi Budak Seks Kakek 70 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi