Tewas Dikeroyok di Depan Kantor Polisi

Minggu, 03 Maret 2013 – 07:22 WIB
SOE - Nasib naas dialami Yohanes Tauho (17). Pemuda ini tewas dikeroyok massa di depan Kantor Polres TTS, Sabtu (2/3) sekira pukul 11.00 WITA. 

Informasi yang dihimpun Timor Ekspress di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menyebut kejadian bermula ketika Adi, pemilik rumah di depan Kantor Polres TTS, emosi dengan ulah korban. Pasalnya, selama ini Yohanes sering mandi di kamar mandi rumah Adi. Tak hanya itu, Yohanes  setelah mandi sering  mengambil pakaian milik Adi dan memakainya.

Ulah korban ini sudah berulang kali melakukan hingga Sabtu (2/3) kemarin, Adi emosi dan ingin memukuli korban. Sewaktu Adi hendak memukulinya, korban melarikan diri keluar rumah. Namun niat Adi memukul Yohanse tidak kesampaian karena sudah kabur duluan. Sembari kabur, Yohanes mengambil sendok campuran (sekop) dan memukul speedometer motor milik  Eja.

Eja yang juga kepala tukang korban saat itu sedang bekerja di atas atap rumah. Melihat speedometer motornya dipukul hingga pecah, Eja langsung turun dan mengejar korban.

Korban sempat ditampar satu kali dan membawanya ke dealer Honda yang tidak jauh dari TKP supaya mengganti speedometer motor miliknya yang pecah dipukul. Saat Eja menarik korban masuk ke dealer, datang sekelompok massa misterius yang menghakimi korban hingga merenggang nyawa.

Ironisnya, kejadian tersebut terjadi hanya sekira 50 meter dari Kantor Polres TTS, namun korban tidak ditolong sehingga korban dikeroyok massa. Sesuai dengan hasil fisum yang dilakukan pihak RSUD SoE, diketahui kepala bagian belakang remuk dan mengalami patah tulang rusuk bagian kanan.

Ibu angkat korban, Fince Talan yang adalah warga Rt 7/Rw 4, Kelurahan Cendana, Kecamatan Kota SoE TTS, sangat menyayangkan insiden yang terjadi tidak jauh dari Kantor Polres TTS hingga merenggut nyawa anak angkatnya yang dipeliharanya sejak umur tiga tahun. Untuk itu, dia meminta kepada aparat kepolisian untuk menangkap para pelaku guna diproses secara hukum.

"Saya kecewa sekali, karena anak saya dikeroyok di depan Kantor Polisi. Tapi tidak ada anggota yang keluar untuk selamatkan anak saya. Saya minta supaya orang-orang yang keroyok ditangkap dan diproses secara hukum," tegas Fince sembari menangisi anaknya yang sudah terbujur kaku, di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Soe.

Jelasnya lagi, korban memang berperilaku tidak seperti orang normal, karena korban sedikit mengalami ganguan jiwa. Meski demikian korban tidak pernah bersikap brutal, jika tidak dikasari, tetapi jika dikasari maka akan bertindak kasar. "Memang dia otaknya agak terganggu, tapi dia (korban-red) tidak aneh-aneh kalau dia salah ditegur bae-bae. Kalau dimarahi dia akan kasar juga," katanya.

Rosalina tenis, salah satu karyawan Depot Joy yang melihat kejadian tersebut mengatakan, korban dikeroyok hingga pingsan. Saat pingsan korban didatangi aparat kepolisian Polres TTS dan langsung dilarikan ke RSUD SoE. Rosalina mengaku tidak mengenal nama-nama orang yang mengeroyok korban, namun ia mengenal wajah orang-orang yang mengeroyok korban karena setiap hari ia melihat wajah orang-orang yang mengeroyok korban sering melintas di depan Depot Joy. "Saya tidak kenal nama orang-orang yang pukul, tapi saya kenal muka mereka, karena setiap hari saya lihat mereka lewat sini," ujar Rosalina.

Kapolres TTS AKBP Agus Hermawan, saat  dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Polres TTS, AKP I Nyoman Budi Artawan mengatakan, pihaknya telah mengamankan salah satu pelaku yaitu Yohanes Gokok alias Eja, sementara pelaku lainnya masih dalam pengejaran aparat. Pihaknya akan terus mengembangkan kasus tersebut, karena pengeroyokan yang dilakukan hingga menewaskan korban melibatkan banyak orang. "Karena pelaku pengeroyokan banyak orang, jadi sekarang intel dan buser masih mengembangkan kasus ini untuk mencari tahu para pelaku pengeroyokan," tandas I Nyoman. (mg-14)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi Dipaksa Oral Seks, Labrak Guru

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler