jpnn.com, SAMARINDA - Darmanto meninggal dunia setelah ditabrak Daihatsu Gran Max tidak jauh dari kantor BPOM Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (21/12).
Saat itu Darmanto diantar istrinya ke Jalan Letjen Suprapto karena hendak mengantar besi dan pupuk ke luar kota.
BACA JUGA: Tragis, Gubernur Tewas 10 Hari setelah Dilantik
Setelah ditabrak hingga meninggal, tubuh Darmanto dibuang di saluran pembuangan air di depan kantor Departemen Agama (Depag) Samarinda.
Jasad Darmanto kali pertama ditemukan petugas kebersihan yang sedang bekerja.
BACA JUGA: Kecelakaan Maut, Pelajar 15 Tahun Ngebut Mobil 100 KM
Petugas itu lantas memberitahukan kepada warga bernama Iwan.
Iwan lantas meminta pertolongan ke warga yang melintas untuk melapor ke Polsek Samarinda Kota.
BACA JUGA: Ambulans vs Mobil Dinas: Pasien, Staf dan Plt Kadisdik Tewas
Tidak lama kemudian, kepolisian dan relawan tiba di lokasi. Mereka langsung mengevakuasi jasad Darmanto ke RSUD AW Sjaharani.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mobil bak terbuka yang menabrak Darmanto datang dari arah flyover.
Belum diketahui penyebab tabrakan tersebut. Sopir pikap sempat berusaha melarikan diri.
Akan tetapi, ada warga yang melihat dan meminta sopir itu untuk membawa Darmanto ke rumah sakit terdekat.
Namun, sopir itu diduga malah membuang tubuh Darmanto ke saluran pembuangan di Jalan Harmonika.
“Kemungkinan untuk menghindar dari hukum,” kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono sebagaimana dilansir laman Prokal, Selasa (25/12).
Dia menambahkan, pihaknya berhasil menangkap sopir pikap itu di kawasan Loa Kulu, Kutai Kartanegara.
“Hasil pemeriksaan belum selesai. Bisa saja ada pasal lain yang menjerat dia,” imbuh Sudarsono. (dra/rsh/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Braaak! Ramadon Tewas saat Hendak Jemput Istri
Redaktur & Reporter : Ragil