MUARADUA – Kasus “senggol basah” di arena Organ Tunggal (OT), kembali terulang. Deka Apriadi (17), warga Desa Padang Bindu, Kecamatan Buay Rujung, Kabupaten OKU Selatan (OKUS), tewas setelah punggung kirinya ditikam saat berjoget di atas panggung.
Kejadiannya di Desa Bumi Genap, Kecamatan Runjung Agung, OKUS, Sabtu (9/3), sekitar pukul 23.00 WIB.
Selain luka tikaman di punggung kiri, korban juga menderita luka sabetan senjata tajam (sajam) di lengan kirinya. “Kemungkinan pemicunya karena saling senggol saat tengah asyik joget, makanya timbul kejadian penusukan itu,” kata Suhami, kepala desa (kades) Bumi Genap, Kecamatan Runjung Agung, OKUS.
Informasinya, korban sebelumnya berjoget dengan teman-temannya di atas panggung OT bersama pengunjung lain. Tiba-tiba, korban terluka. “Saya tidak mengetahui pasti awalnya seperti apa, namun menurut sejumlah saksi mata korban diketahui sudah tersungkur bersimbah darah di atas panggung,” tambah Suhami.
Pasalnya saat kejadian, Suhami sudah berada di rumahnya. Sebelumnya sudah berpesan agar menjaga keamanan dan ketertiban, pukul 21.30 WIB dia pulang ke rumahnya dan tidur.
Tiba-tiba dini hari, rumahnya didatangi masyarakat mengabari terjadi keributan di panggung OT. Ternyata setelah dicek Suhami, ponselnya ada tiga sampai empat kali panggilan tak terjawab, lantaran dia sudah tidur.
Begitu didatangi Suhami ke lokasi kejadian, dia langsung menghentikan pertunjukan OT Itu. Sementara korban yang dilarikan ke puskesmas, nyawanya tak tertolong lagi. “Korban meninggal karena banyak kehilangan darah,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolres OKUS AKBP Wira Satya Triputra SIk MH, melalui Kapolsek Buay Runjung Iptu Abdul Rahman SH, mengatakan, pihaknya sudah memintai dan sedang mendalami keterangan saksi-saksi.
“Identitas pelaku berupa ciri-cirinya sudah kami kantongi, mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat ditangkap,” kata Rahman. (dwa/air/ce1)
Kejadiannya di Desa Bumi Genap, Kecamatan Runjung Agung, OKUS, Sabtu (9/3), sekitar pukul 23.00 WIB.
Selain luka tikaman di punggung kiri, korban juga menderita luka sabetan senjata tajam (sajam) di lengan kirinya. “Kemungkinan pemicunya karena saling senggol saat tengah asyik joget, makanya timbul kejadian penusukan itu,” kata Suhami, kepala desa (kades) Bumi Genap, Kecamatan Runjung Agung, OKUS.
Informasinya, korban sebelumnya berjoget dengan teman-temannya di atas panggung OT bersama pengunjung lain. Tiba-tiba, korban terluka. “Saya tidak mengetahui pasti awalnya seperti apa, namun menurut sejumlah saksi mata korban diketahui sudah tersungkur bersimbah darah di atas panggung,” tambah Suhami.
Pasalnya saat kejadian, Suhami sudah berada di rumahnya. Sebelumnya sudah berpesan agar menjaga keamanan dan ketertiban, pukul 21.30 WIB dia pulang ke rumahnya dan tidur.
Tiba-tiba dini hari, rumahnya didatangi masyarakat mengabari terjadi keributan di panggung OT. Ternyata setelah dicek Suhami, ponselnya ada tiga sampai empat kali panggilan tak terjawab, lantaran dia sudah tidur.
Begitu didatangi Suhami ke lokasi kejadian, dia langsung menghentikan pertunjukan OT Itu. Sementara korban yang dilarikan ke puskesmas, nyawanya tak tertolong lagi. “Korban meninggal karena banyak kehilangan darah,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolres OKUS AKBP Wira Satya Triputra SIk MH, melalui Kapolsek Buay Runjung Iptu Abdul Rahman SH, mengatakan, pihaknya sudah memintai dan sedang mendalami keterangan saksi-saksi.
“Identitas pelaku berupa ciri-cirinya sudah kami kantongi, mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat ditangkap,” kata Rahman. (dwa/air/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hercules Resmi Berstatus Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi