Tewas Gantung Diri di Rumah Majikan

Jumat, 24 Februari 2012 – 11:01 WIB

BENGKULU--Seorang pembantu rumah tangga (PRT), Maya (15) warga asal Kabupaten Kaur nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. PRT yang bekerja di rumah Saifun Thoha, warga Jalan Zainul Arifin RT 1 Kelurahan Padang Nangka ini ditemukan tewas. Kejadian ini sontak membuat heboh warga Kelurahan Padang Nangka sore itu.

Menurut informasi, saat ditemukan tubuh korban tergantung jeratan kain selendang warna hijau di teras belakang rumah. Korban gantung diri menggunakan selendang yang diikatkan di kayu penyanggah atap teras belakang rumah. Korban ditemukan pertama kali oleh Saifun Thohah. Saat ditemukan, Thohah mengaku nyawa korban masih ada. Petugas medis memastikan nyawa korban tidak dapat diselamatkan saat tiba di rumah sakit Detasemen Kesehatan Tentara (DKT).

"Seperti biasa menjelang sore hari kami beraktivitas masing-masing. Saya tadi lagi mencuci mobil di depan, istri saya (Rohani, red) lagi nonton tv. Sedangkan Maya setahu saya sedang menyetrika pakaian. Kebetulan saya akan memindahkan burung ke teras belakang. Saya terkejut melihat Maya sudah tergantung. Saya panggil istri, lalu memanggil warga. Saat itu nyawanya masih ada, tapi tibda di rumah sakit DKT, sudah tak bernyawa lagi," cerita Saifun kepada petugas dari Polsek Gading Cempaka.

Data terhimpun, korban dikenal sebagai remaja yang tidak banyak ulah. Ia memang sedikit pendiam namun tetap bergaul. Bahkan, warga sekitar mengatakan korban memang jarang keluar rumah jika tidak ada kepentingan, seperti ke warung. Korban diketahui sudah setahun lebih tinggal di rumah Saifun. Ia diajak dari Kaur untuk tinggal di rumah itu guna membatu pekerjaan rumah Saifun dan istrinya yang hanya tinggal berdua saja sebelum kehadiran Maya.

"Saya tidak tahu apa masalah Maya nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Memang beberapa hari belakangan ia terlihat sering termenung. Setahu saya ia melamun karena perah bilang kehilangan perhiasan. Saya pikir tidak begitu masalah," ujar pensiunan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kota Bengkulu ini.

Kapolres Bengkulu AKBP H. Joko Suprayitno, SST, MK melalui Kapolsek Gading Cempaka AKP Mada Ramadita, S.IK didampingi Panit Reskrim, Iptu. Diaritz Felle, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kami belum tahu pasti alasannya. Pihak kepolisian akan mencoba menggali informasi alasan korban bunuh diri," kata Felle saat berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dari hasil visum oleh pihak RS DKT dipastikan korban murni tewas gantung diri. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Dijelaskan Felle, tanda-tanda kematiannya memang selayaknya manusia mati gantung diri.

"Hasil visum tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan. Jeratan di leher korban menyebabkan tertutupnya saluran pernapasan. Sehingga disimpulkan oleh tim medis bahwa korban murni tewas akibat gantung diri," jelasnya.

Setelah dilakukan visum di RS DKT, jasad korban dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Kaur untuk disemayamkan.

"Kami sudah sepakat dengan keluarga pak Saifun, jasad Maya akan dibawa ke orang tuanya di Kaur. Saya ikut mengantar jenazahnya. Malam ini (tadi malam, red) juga kami berangkat," ujar Ketua RT 1, Subandi.(cuy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar Kedapatan Simpan Senpi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler