BATAM - Apin, 32, pemuda yang kos di Bengkong Indah II ditemukan terkapar dengan posisi tubuh telungkup di belakang AJ Mart Bengkong, Senin (23/1) pukul 05.00 WIB. Apin, diduga sekarat akibat over dosis setelah pesta miras menyambut Imlek di Harbour Bay dan dilanjutkan ke diskotik d ikawasan Batuampar.
Saat ditemukan warga, Apin, masih bernapas. Namun, di tengah perjalanan menuju RS Budi Kemuliaan (RSBK) sekitar pukul 07.00 WIB, nyawanya tak tertolong.
Menurut adik kandung korban, Ardi, saudara kandungnya, Apin, sempat mengirim pesan (SMS) akan pesta minuman keras (miras) dengan kawan-kawan kerjanya. "Apin bilang akan mabuk dengan kawannya di kawasan Harbour Bay merayakan Imlek," ujar Ardi, adik kandung korban.
Belum tuntas pesta mirasnya di Harbour Bay, Apin, berniat meninggalkan kawan mabuknya. Namun ia dilarang pergi oleh kawan-kawannya. Akhirnya ia diam-diam pergi lewat belakang meninggalkan kawan mabuknya.
Bukannya pulang ke kosnya, Apin, malah ke diskotik di kawasan Batuampar. Saat berangkat pesta miras, Apin naik ojek dari tempat kerjanya di bengkel Bengkong.
Paginya mendadak ia sudah terkapar di belakang tempat kost nya. "Saya aja tahu saudara saya terkapar karena ditelepon warga. Warga itu tahu nomor saya karena ponsel Apin saat terkapar jatuh tepat di sebelah badannya. Dicobanya satu persatu nomor dalam ponsel Apin dan terhubunglah ke nomor saya," ujar Ardi, adik kandung korban yang tinggal di Tiban.
Sampai di lokasi terkaparnya Apin, sekitar pukul 07.00 WIB, Ardi langsung membopong Apin dan melarikannya ke RSBK dengan menggunakan taksi. Saat membawa Arpin, ke RSBK, tak satupun warga yang mau membantunya. "Kami tiga bersaudara di sini, keluarga besar kami di Pontianak, Kalimantan Barat," ujar Ardi.
Kapolsek Bengkong, AKP Catur Kusmedi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter RSBK, kematian korban diduga akibat over dosis (OD) dan tak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban. Namun ada dugaan lainnya dari beberapa warga yang mengatakan Apin sekarat karena dikeroyok orang.
Untuk memastikan korban meninggal karena apa, Catur, masih menunggu hasil visum di RSOB. Catur menambahkan, hingga kini pihaknya masih menunggu persetujuan dari keluarga untuk dilakukan otopsi terhadap korban bila ingin mengetahui penyebab pastinya korban tewas.(gas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Buaya Makan Manusia
Redaktur : Tim Redaksi