Tewasnya 6 Anggota FPI Berimbas ke Jokowi, Harus Segera Diantisipasi

Kamis, 10 Desember 2020 – 21:12 WIB
Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (6/12). Foto: ANTARA/HO-Rusman-Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Peristiwa tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12) lalu, diprediksi bakal berimbas kepada pemerintahan Joko Widodo.

Meski demikian, pengamat politik Adi Prayitno memprediksi imbasnya tidak terlalu besar.

BACA JUGA: Tak Perlu Tim Independen Untuk Mengusut Tewasnya 6 Laskar FPI

Sebab, peristiwa yang terjadi telah dilokalisir hanya terkait persoalan kepolisian dalam upaya melakukan penyelidikan terhadap Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

"Sedikit banyak pasti berpengaruh, tetapi kasus penembakan ini semata dilokalisir hanya persoalan polisi dalam upaya melakukan penyelidikan terhadap HRS," ujar Adi kepada jpnn.com, Kamis (10/12).

BACA JUGA: Versi Bareskrim: Inilah Bukti Laskar FPI Pengawal Habib Rizieq Tembak Polisi

Dosen di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta ini kemudian membeberkan penjelasan kepolisian.

Bahwa sebelumnya telah dilakukan pemanggilan terhadap HRS, tetapi yang bersangkutan tidak hadir.

BACA JUGA: Enam Laskar FPI Tewas, Upaya yang Ditempuh tak Akan Melebihi Hal Ini

"Kemudian sempat dibuntuti, jadi ini murni institusi kepolisian yang mencoba mencari titik terang posisi HRS, jadi tidak sampai ke pemerintah," ucapnya.

Hanya saja, kata Direktur Eksekutif Paramater Politik ini, pada saat bersamaan ada letupan-letupan kecil lain. Misalnya, soal deklarasi di Papua.

"Di sebuah negara yang demokratis, ini bukan teroris, bukan perampok, kenapa harus ditindak, pertanyaannya seperti itu. Jadi, dua indikasi yang disebut letupan-letupan semacama ini jangan dianggap sepele," katanya.

Adi menilai perlu upaya khusus yang harus segera dilakukan pemerintah, agar kasus tewasnya enam laskar FPI tidak melebar ke mana-mana.

"Jadi memang harus ada langkah antisipasi serius, makanya ada usulan agar FPI dan pemerintah ini berbicara empat mata atau enam mata. Supaya selesai urusan, tidak melebar ke mana-mana," pungkas Adi.(gir/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler