TGB dan Jokowi Akrab Blusukan ke Sawah

Selasa, 31 Juli 2018 – 13:53 WIB
Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi blusukan ke sawah di Sumbawa. Foto: Biro Pers Setpres.

jpnn.com, LOMBOK - Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan program padat karya tunai di Desa Pernek, Kecamatan Moyo Hulu dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin.

Kali ini, Presiden Ketujuh RI itu blusukan dengan didampingi Gubernur NTB Muhammad Zainul Mjadi, beserta Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

BACA JUGA: Demokrat Sebenarnya Sudah Siapkan Sanksi untuk TGB, Tapi...

Saat itu, presiden yang beken disapa Jokowi itu melihat langsung pembangunan irigasi kecil sepanjang 319 meter dengan biaya sebesar Rp 225 juta.

Pekerja yang terlibat dalam padat karya tunai ini adalah sebanyak 80 orang dan waktu pengerjaan selama 60 hari.

BACA JUGA: Bang Ruhut Berharap TGB Bisa Menangkan Jokowi di NTB

Adapun manfaat yang diperoleh adalah irigasi akan mampu mengairi irigasi sawah seluas 80 hektare.

Jokowi pun sempat berbincang-bincang dengan pekerja padat karya tunai yang sebagian besar merupakan petani.

BACA JUGA: Partai Demokrat tak Terpengaruh Mundurnya TGB

Beberapa topik yang menjadi perbincangan Presiden dan para petani di antaranya adalah produktivitas lahan dan harga gabah.

Untuk produktivitas lahan, salah seorang petani menjelaskan bahwa dalam satu tahun lahan mereka dapat menghasilkan panen padi sebanyak dua kali dan satu kali untuk palawija.

Presiden pun memuji panen padi yang dihasilkan dari setiap hektare-nya.

“Sekarang kalau satu hektar bisa dapat berapa ton? Enam ton padi, ya tinggi dong, enam ton padi tinggi,” ujarnya.

Hal lain yang disampaikan petani adalah mengenai harga gabah. Presiden mengatakan bahwa apabila pemerintah menaikkan harga gabah, maka harga beras akan naik.

Tentunya hal seperti ini akan menyenangkan petani, namun di sisi lain masyarakat harus membeli beras dengan harga yang lebih tinggi.

Di sinilah pemerintah harus berperan supaya ada keseimbangan. ”Pemerintah itu menjaga keseimbangan harga beras, harga berasnya biar enggak mahal tapi petaninya juga mendapatkan harga gabahnya baik,“ ujar Kepala Negara.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wasalam, TGB Pilih Ucapkan Good Bye ke Partai Pak SBY


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler