JAKARTA-Berdasarkan hasil investigasi lapangan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Mesuji menemukan ada 1600 tenda warga yang telah dibangun di lokasi Register 45, Mesuji, Lampung. Menurut Juru Bicara TGPF, Indriyaswati Dyah Saptaningrum, temuan itu telah dilaporkan ke Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto.
“Tapi polisi hari ini melaporkan sekitar 2000 (tenda). Jadi memang semakin hari semakin banyak,” kata Indriyaswati usai Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) tertutup di kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (5/1).
Ia menjelaskan, di lokasi Register 45 yang menjadi sengketa antara PT Silva Inhutani dengan warga, sedikitnya ada tiga titik yang dijadikan tempat untuk membangun tenda. "Tenda bukan dibangun di satu titik. Kami menyoroti misalnya di pintu 2, pintu 8, dan pintu-pintu yang lain dimana kami melihat perkembangan tenda-tenda itu semakin naik,” ujar dia.
Lantas investigasi TGPF, masyarakat adat asli yang menghuni Register 45 sebelum dilakukan penggusuran ada berapa Kepala Keluarga (KK)? Menurut Indriyaswati, informasi ini masih didalami, termasuk menemui para warga di wilayah Register 45 tersebut.
“Warga sejak dulu sudah ada yang statusnya translok, 500 KK pertama di Register 45 terus diminta pindah ke Pelabuhan Batin. Ada yang masih di Register 45 namun dipindah, misalnya dari blok satu ke blok lain. Nah mereka itu ikut tergusur, dalam arti tersingkirkan karena pada saat itu terjadi penataan izin PT Silva, pada saat ini kita juga belum tahu (jumlah KK sebelum terjadi penggusuran),” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekertaris Provinsi (Sekprov) Lampung, Berlian Tihang mengaku heran dengan semakin banyaknya tenda warga yang didirikan di wilayah Register 45, Mesuji, Lampung. Menurutnya, semenjak dilakukan penggusuran oleh tim Terpadu untuk mengosongkan wilayah hutan tersebut, semua warga sudah meninggalkan lokasi tersebut.
Menariknya, setelah kasus ini dilaporkan ke DPR dan ditindaklanjuti dengan diturunkanya Tim Pencari Fakta DPR maupun TGPF kasus Mesuji, tiba-tiba warga kembali masuk ke lokasi yang menjadi konflik antara warga dengan PT Silva Inhutani. "Tadinya kan uda gak ada warga di register 45. Sehingga dengan banyaknya tenda yang bertambah (di wilayah register 45), ini tidak menutup kemungkinan ada spekulan tanah yg mengambil keuntungan,” kata Berlian. (kyd/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nunun Kambuh Setiap Akhir Pekan
Redaktur : Tim Redaksi