jpnn.com, BANGKOK - Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Thailand Khunying Patama Leeswadtrakul menjamin tur Asia bulan depan di Negeri Gajah Putih itu bakal menjadi turnamen bulu tangkis paling aman, meski digelar di tengah pandemi COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Patama merespons keputusan tim China mundur dari tiga turnamen yang dimulai pada 12 Januari 2021 di Bangkok itu.
BACA JUGA: Pelatih Bulu Tangkis Ini Mendadak Dijemput Polisi, Oh Ternyata
Menurut Patama, alasan China menarik diri dari turnamen karena mereka terbentur peraturan larangan penerbangan yang diterapkan pemerintah China.
“Alasannya adalah pemerintah China tidak mengizinkan mereka pergi ke luar negeri, tidak hanya untuk bulu tangkis, tetapi semua atlet lainnya,” kata Patama seperti dikutip AFP, Rabu.
BACA JUGA: Gara-Gara Covid-19, Indonesia Batal jadi Tuan Rumah Turnamen BWF Seri Asia
Tiga turnamen secara beruntun digelar di Bangkok dengan menerapkan pola 'gelembung' serta tanpa kehadiran penonton.
Turnamen tersebut ialah Yonex Thailand Open Super 1000 12 hingga 17 Januari. Toyota Thailand Open Super 1000 19 sampai 24 Januari dan BWF World Tour Finals 27 hingga 31 Januari.
BACA JUGA: Susunan Lengkap Pengurus PBSI, Termasuk Komjen Listyo Sigit Prabowo, Banyak Banget
Patama mengatakan pemerintah Thailand selama ini telah bekerja keras memastikan standar kesehatan terbaik sebelum dan selama turnamen berlangsung sebagai upaya pencegahan penularan virus, termasuk tindakan untuk mengisolasi para pemain sesaat setelah mereka tiba di Thailand.
“Kompetisi dengan gelembung ini akan menjadi (turnamen) teraman di dunia,” katanya.
“Setelah 4 Januari, tak seorang pun diizinkan memasuki gelembung ini dan semua tindakan serta protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat,” imbuhnya.
Dia juga mengaku bahwa keputusan menggelar kompetisi tanpa penonton telah menjadi perhatian sejumlah pemain yang khawatir hal tersebut dapat mempengaruhi penampilan mereka.
Namun opsi tersebut merupakan yang terbaik saat ini demi menghidupkan kembali kompetisi bulu tangkis dunia.
“Para pemain bulu tangkis kami juga merasakan hal yang sama, tetapi kami harus membatasi semua orang dalam gelembung demi kesehatan semua," kata Patama. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek