Daeng Udjo memimpin. Di bawah lampu sorot yang diarahkan padanya, ia berdiri sembari mengayunkan kedua tangannya di depan panggung membelakangi penonton. Ia memberi aba-aba. Dari ayunan tangannya, puluhan pemain alat musik angklung yang sudah bersiap di atas pentas menggoyangkan angklung sesuai aba-aba dari Daeng Udjo.
Harmonisasi tersebut terbukti bertaji. Suara merdu itu terlihat membius para penonton seolah membawa kenangan masa jaya band legenda asal London, The Beatles namun dengan cara berbeda. Beberapa dari penonton juga tampak mengingat-ngingat judul lagu apa dari yang disuguhkan saat itu.
Dalam acara musik Angklung Night, A Tribute To The Beatles, lebih dari 10 lagu milik band yang digawangi oleh John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr itu dilantunkan dengan sempurna.
Kolaborasi angklung, dengan beberapa alat musik modern seperti gitar dan drum membuat pentas musik yang dimulai sejak pukul 19.30 itu tak henti-hentinya dihadiahi tepuk tangan meriah dari ratusan penonton yang hadir.
Mengenakan kostum serta hitam, Daeng Udjo yang tampil dalam acara yang digelar di Saung Angklung Udjo itu mampu memukau penonton. Bukan hanya beraksi sebagai kondaktur, ia juga berperan sebagai guru.
Namun sebelum memimpin sebagai guru, Daeng Udjo beserta grup angklung masal yang dipimpinnya berhasil membuahkan decak kagum dari penonton dengan membawakan lagu Yesterday, Michelle serta Eleanor Riqby.
"Itu tadi angklung masal yang biasa. Tapi luar biasa itu karena saya coba memakai drum. Itu tidak menjadikan tabu. Kolaborasi itu tercipta karena saya ingin menjadikan angklung ini alat musik yang modern," ujar Daeng Udjo, Jumat (7/9).
Usai grup angklung masal itu turun panggung setelah membawakan tiga lagu, Daeng Udjo membawakan tiga lagu selanjutnya. Acara yang digelar bersamaan dengan momentum 2 tahun Angklung diakui Unesco sebagai warisan kebudayaan Indonesia ini bertujuan agar lebih memperkenalkan alat musik pentatonis asli Jawa Barat menjadikan tuan rumah di negara sendiri.
Dikatakan Direktur utama Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat, pemilihan lagu-lagu The Beatles seperti "Let It Be" ini sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat bahwa alat musik Angklung dapat memainkan karya-karya pemusik legendaris dari masa ke masa seperti The Beatles, dan tak menutup kemungkinan pada kesempatan lain memainkan grup musik legendaris lainnya.
"Angklung juga dapat memainkan lagu-lagu group legendaris dunia, yang lagunya dikenal luas masyarakat," ungkapnya.
Ia menjelaskan, pementasan tersebut mempersembahkan diskografi (ilmu yang mempelajari perekaman suara. Diskografi juga sering diartikan sebagai daftar rekaman album atau lagu, Red) The Beatles termasuk lagu-lagu rumit dan menantang. "Diskografi The Beatles termasuk lagu-lagu rumit dan menantang juga dapat dimainkan,"ujarnya. "Semoga Angklung dapat menjadi kebanggan Indonesia,dan tuan rumah di negerinya sendiri," pungkasnya. (abi/jnr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji PNS Kuras APBD Kabupaten Bogor
Redaktur : Tim Redaksi