JAKARTA - Mundurnya PT Adhi Karya dari proyek monorel meninggalkan masalah baru. Pasalnya, tiang-tiang penyangga monorel yang telah dibangun di beberapa wilayah merupakan milik perusahaan kontraktor plat merah tersebut.
Untuk itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap, PT Jakarta Monorel (JM) sebagai calon kuat pengembang proyek dapat mengatasi masalah ini.
"Hitung-hitungan gimana, tiang punya Adhi Karya. Kalau JM bayar bisa tuntas," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/1).
Sementara itu Juru Bicara PT JM, Bovananto mengatakan, sesuai hasil audit BPKP pihaknya harus membayar Rp 120 miliar kepada Adhi Karya jika ingin menggunakan tiang-tiang yang sudah terpancang. Ia mengaku siap untuk membayar jumlah tersebut dalam waktu dekat.
Namun, lanjut Bovananto, pihaknya masih berusaha untuk berunding dengan PT Adhi Karya untuk mendapatkan potongan harga. "Kita akan bicarakan nanti. Harga Rp 120 miliar itu kan bila diganti oleh pemerintah," ujar Bonavanto yang juga ditemui di Balai Kota.
Sekedar diketahui, proyek monorel telah dimulai sejak tahun 2004 dengan pembangunan tiang-tiang penyangga di beberapa titik di Jakarta. Namun, pada tahun 2011 Pemprov DKI memutuskan untuk menghentikan proyek monorel. Hingga kini, tiang-tiang pancang untuk proyek monorel masih terpancang di sejumlah titik jalan ibu kota. (dil/jpnn)
Untuk itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap, PT Jakarta Monorel (JM) sebagai calon kuat pengembang proyek dapat mengatasi masalah ini.
"Hitung-hitungan gimana, tiang punya Adhi Karya. Kalau JM bayar bisa tuntas," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/1).
Sementara itu Juru Bicara PT JM, Bovananto mengatakan, sesuai hasil audit BPKP pihaknya harus membayar Rp 120 miliar kepada Adhi Karya jika ingin menggunakan tiang-tiang yang sudah terpancang. Ia mengaku siap untuk membayar jumlah tersebut dalam waktu dekat.
Namun, lanjut Bovananto, pihaknya masih berusaha untuk berunding dengan PT Adhi Karya untuk mendapatkan potongan harga. "Kita akan bicarakan nanti. Harga Rp 120 miliar itu kan bila diganti oleh pemerintah," ujar Bonavanto yang juga ditemui di Balai Kota.
Sekedar diketahui, proyek monorel telah dimulai sejak tahun 2004 dengan pembangunan tiang-tiang penyangga di beberapa titik di Jakarta. Namun, pada tahun 2011 Pemprov DKI memutuskan untuk menghentikan proyek monorel. Hingga kini, tiang-tiang pancang untuk proyek monorel masih terpancang di sejumlah titik jalan ibu kota. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Setuju PPD Dihibahkan Ke Pemda DKI
Redaktur : Tim Redaksi