jpnn.com, TIMIKA - Bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk warga terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, telah sampai di Timika pada Senin (24/7).
Bantuan logistik sebanyak 14 ton diterbangkan dari gudang logistik di Jakarta dan Jayapura.
BACA JUGA: Ada Rasa Kesetiakawanan di Program Permakanan Bagi Lansia, Kemensos Gandeng Pokmas
Plt Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Adrianus Alla mengatakan Kemensos sudah berupaya mengirimkan bantuan melalui Distrik Sinak sejak kemarin (24/7).
Namun bantuan tidak bisa diterbangkan lantaran terkendala cuaca.
BACA JUGA: KPK Apresiasi Kemensos Manfaatkan Data Kependudukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran
"Untuk semua bantuan sebenarnya sudah ada di Timika. Tinggal bagaimana membawa ke dua distrik, karena dua distrik yang ada di Kabupaten Puncak ini terkendala akses," ungkapnya.
Dijelaskan Adri, distrik terdampak, yaitu Distrik Agandugume memiliki lapangan terbang.
Namun, bantuan tidak bisa diterbangkan melalui distrik tersebut karena sedang ditutup lantaran dalam perbaikan dan pertimbangan situasi keamaan.
Alternatif paling mungkin adalah mengirimkan bantuan melalui Lapangan Sinak.
Hanya saja, upaya tersebut juga terhalang cuaca.
"Kami kemarin mulai dari Senin sudah di sini (Timika), mau terbang, gagal, karena cuaca. Hari ini (25/7) pun sudah mau terbang, gagal lagi karena cuaca. Besok (26/7) dengan dua helikopter caracal dan dua pesawat jenis caravan," katanya.
Dua moda transportasi udara itu dijadwalkan mengangkut bantuan secara bertahap.
Adapun caravan dapat mengangkut bantuan seberat 1 ton, sedangkan helikopter caracal milik TNI AU mampu mengangkut 750 kg sekali terbang.
Data sementara, 7.500 jiwa warga di kedua distrik terdampak kekeringan akibat gagal panen.
Fenomena hujan es yang terjadi pada awal Juni menyebabkan tanaman warga, yaitu umbi yang merupakan makanan pokok menjadi layu dan busuk.
Setelah itu, tidak turun hujan sehingga tanaman warga mengalami kekeringan.
"Berdasarkan informasi dari kepala distrik dan tokoh agama. Di Agandugume ada 3500 jiwa, sedangkan di Lambewi itu ada empat ribu orang. Jadi ada kira-kira ada 7.500 warga," sebut Adri.
Lebih lanjut Adri menyampaikan, yang paling dibutuhkan masyarakat adalah bahan makanan.
Adapun jenis bantuan yang dikirimkan Kemensos adalah makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, tenda gulung 500 lembar, sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus.
Kemudian abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian anak (TK, SD dan SMP) 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi