JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan delegasi Indonesia baru tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (9/3), dari kunjungan kerja ke Jerman dan Hongaria selama sepekan.
Begitu tiba, Presiden langsung menggelar rapat dengan Wakil Presiden RI Boediono dan jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II yaitu Panglima TNI Laksaman Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.
"Pak SBY minta laporan meminta laporan terkait situasi yang terjadi di tanah air sepanjang beliau pergi," ujar Agus di Bandara Halim.
Menurutnya, Presiden sudah menegaskan agar penyelesaian kasus seteru Polri dan TNI di Kota Baturaja, Kabupaten OKU Sumatera Selatan ditindak tegas.
"Instruksi Presiden laksanakan penegakan hukum sebaik-baiknya dan secepatnya, dalam arti yang salah harus ditindak sesuai peraturan yang berlaku," kata Agus.
Selain itu, Presiden juga membahas mengenai masalah perekonomian yang dilakukan selama kunker ke luar negeri. Di antaranya kerjasama perusahaan Volkswagen Jerman dan Siemens dengan Indonesia.
"Salah satu investasi yang besar itu Ferostal. Ferostal ini akan investasi petrochemical di Papua. Kalau itu yang Ferosteral saja 1,9 juta dollar. Ini dikembangkan semua di Indonesia," ujar Hatta Rajasa. (flo/jpnn)
Begitu tiba, Presiden langsung menggelar rapat dengan Wakil Presiden RI Boediono dan jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II yaitu Panglima TNI Laksaman Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.
"Pak SBY minta laporan meminta laporan terkait situasi yang terjadi di tanah air sepanjang beliau pergi," ujar Agus di Bandara Halim.
Menurutnya, Presiden sudah menegaskan agar penyelesaian kasus seteru Polri dan TNI di Kota Baturaja, Kabupaten OKU Sumatera Selatan ditindak tegas.
"Instruksi Presiden laksanakan penegakan hukum sebaik-baiknya dan secepatnya, dalam arti yang salah harus ditindak sesuai peraturan yang berlaku," kata Agus.
Selain itu, Presiden juga membahas mengenai masalah perekonomian yang dilakukan selama kunker ke luar negeri. Di antaranya kerjasama perusahaan Volkswagen Jerman dan Siemens dengan Indonesia.
"Salah satu investasi yang besar itu Ferostal. Ferostal ini akan investasi petrochemical di Papua. Kalau itu yang Ferosteral saja 1,9 juta dollar. Ini dikembangkan semua di Indonesia," ujar Hatta Rajasa. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brimob Pantau Mapolsek Martapura
Redaktur : Tim Redaksi