Tidak Ada Kampus yang Bebas Narkoba

Senin, 20 Mei 2013 – 19:14 WIB
JAKARTA - Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat, Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen Pol Budyo Prasetyo mengusulkan, setiap kampus di Indonesia memiliki counseling centre bagi para korban pecandu narkoba.

Alasannya, banyak pecandu yang tidak mengetahui kemana harus mencari bantuan, sementara diketahui korban narkoba di antaranya juga berasal dari mahasiswa.

"Jadi dari sisi rehabilitasi, saya kira counseling centre ini sangat dibutuhkan untuk menampung para pecandu. Jadi jangan semata memerangi narkoba dan kejahatannya, namun juga berusaha memberi solusi bagi para pecandu,” kata Budyo saat menjadi pembicara dalam pelatihan kader antinarkoba bagi puluhan perwakilan mahasiswa dari sejumlah universitas di Jakarta Pusat, Senin, (20/5).

Masukan ini disambut baik dari sejumlah perwakilan mahasiswa yang ada. Apalagai seorang pejabat fungsionaris Divisi Pemberdayaan Masyarakat BNN, AKBP.Maria, memastikan hampir tidak ada lagi kampus yang benar-benar bebas dari narkoba.

Dari pengalamannya sebagai penyidik narkoba di berbagai wilayah, Maria melihat ada saja mahasiswa yang menjadi pebisnis narkoba. Karena pada dasarnya bisnis narkoba adalah bisnis yang sangat terselubung, dan bisa dijalankan banyak orang tanpa harus memiliki keahlian khusus.

“Saya punya pengalaman pernah menangkap mahasiswa yang bahkan bisa memiliki mobil mewah dari bisnis narkoba. Ini tentunya harus menjadi perhatian kita bersama, karena mahasiswa yang lain bisa jadi tergoda,” ungkapnya.

Karena itu menurutnya dibutuhkan kepedulian dari sesama mahasiswa untuk saling mengingatkan satu dengan yang lain.

Presiden Direktur Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (Presdir LP3I), Adriza, juga melihat kondisi yang sama. “Dari berbagai informasi yang saya dapat, saat ini ada banyak sekali jenis narkoba yang bisa disalahgunakan dengan berbagai kelas dan harga. Jadi ini bisa menjadi ancaman luar biasa bagi generasi penerus kita,” ujarnya yang menilai pentingnya kebijakan di kampus guna menangani adanya penyalahgunaan narkoba.

Masukan-masukan ini menurut Kepala Sub Direktorat Pencegahan BNN, Siti Alfisih, tentu menjadi hal yang sangat berharga bagi BNN. Oleh karena itu ia mengajak segenap lapisan masyarakat kembali merapatkan barisan untuk bersama-sama menyebarkan pengetahuan dan pemahaman akan bahaya narkoba.

“Mari kita bersama membentengi diri, keluarga dan masyarakat. Jangan sampai ada lagi teman kita, anggota keluarga kita, masyarakat kita yang sampai jatuh pada kecanduan narkoba dikarenakan ketidaktahuannya,” ujarnya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Supremasi Sipil Jangan Dibalikkan Lagi ke Militer

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler