Informasi yang dihimpun INDOPOS (JPNN Grup), korban yang masih kelas dua di salah satu SMK di Kecamatan Jawilan itu minta dibelikan Yamaha Vixion tapi belum dipenuhi orangtunya. Sebelum keluar dari rumahnya, Senin (21/5) Usup sempat cekcok dengan ibunya. Setelah menghilang 17 jam, Usup ditemukan tewas.
Kapolsek Cikeusal AKP Aep Saefullah mengatakan mayat korban ditemukan petugas bendungan. Saat itu petugas membuka pintu air pukul 24.00. Mendadak, petugas jaga melihat sesosok mencurigakan terapung terbawa arus. Ternyata benda yang terpung itu sesosok mayat mengenakan seragam sekolah. Petugas tadi lantas menghubungi kepala desa setempat lalu diteruskan ke Markas Polsek Cikeusal.
”Informasi yang kami dapat, korban sebelum berangkat sekolah pukul 07.00 korban marah-marah kepada ibunya karena permintaannya dibelikan motor Yamaha Vixion belum juga dipenuhi. Dia iri melihat kakaknya yang dibelikan motor sejenis,” terangnya saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (22/5).
Permintaan Usup belum dikabulkan lantaran ibunya belum memiliki uang. Orangtuanya meminta korban bersabar. Dalam keadaan kesal karena keinginannya tidak dikabulkan, Usup berangkat sekolah menggunakan motor Honda Supra A 5291 G milik orangtuanya. Namun hingga larut malam, korban tak kunjung pulang.
”Diduga setelah keluar dari rumah, korban pergi ke bendungan untuk benuh diri. Di sekitar lokasi juga ditemukan motor dan sandal yang dipakai korban,” terangnya juga. Kapolsek juga menjelaskan, berdasarkan hasil visum tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Diduga kuat korban bunuh diri dengan cara terjun ke dalam bendungan.
”Perkiraan itu diperkuat dengan hasil visum serta motor Honda serta sandal masih berada di bibir bendungan,” cetusnya. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Guru Ngaji Gagahi 4 Siswi SMA
Redaktur : Tim Redaksi