Tidak Konsisten, Pekerjaan Rumah Tak Pernah Beres

Jumat, 15 Juli 2016 – 11:40 WIB
Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut. FOTO: Radar Manado/JPNN.com

jpnn.com - MANADO - Pengamat Sosial dan Kemasyarakatan Restilia Polii mengatakan, permasalahan di Kota Manado merupakan pekerjaan rumah yang dari dulu tidak pernah beres.

”Masyarakat diperhadapkan dengan berbagai kebijakan yang dari waktu ke waktu berubah-ubah. Artinya tidak ada konsistensi dari pemimpin satu dengan pemimpin yang lain,” kata Polii seperti dilansir Manado Post (JPNN Group), kemarin.

BACA JUGA: Lidah Wisatawan Tiongkok Dimanjakan Masakan Khas Manado

Masalah sosial yang seringkali timbul adalah pedagang kaki lima (PKL), gepeng, anak terlantar, hingga PSK (pekerja seks komersial).

Menurutnya, pemimpin yang betul-betul berkomitmen bukan hanya mengedepankan aspek politik tetapi berkomitmen dengan hati. Ppemimpin yang ingin membangun Kota Manado.

BACA JUGA: Ketua Pemuda Pancasila: Kami Sangat Tersinggung

“Karena menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekadar berjanji kepada masyarakat untuk membangun kota. Kita harus bersungguh-sungguh untuk membenahi kota. Karena saat ini warga sudah tahu kondisi permasalahan Kota Manado,” tandas Polii.

Di usia Kota Manado ke-393, banyak harapan yang disampaikan. David Masengi, salah satu warga Perkamil berharap pemerintah dan instansi terkait bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

BACA JUGA: Maling Yang Aneh, Melarikan Diri Kok Naik Becak

“Tawuran dan angka kriminal yang terus warnai kehidupan kota, harus diminimalisir,” ujar karyawan swasta ini. Lain lagi Cindy Kaawoan.

Mahasiswa Unsrat ini mengatakan, pemerintah harus membenahi infrastruktur umum, apalagi yang berkaitan dengan pariwisata.

“Manado katanya kota ekowisata. Tapi nyatanya, banyak lokasi wisata yang belum dibenahi. Malah Bunaken yang jadi ikon Manado mulai rusak,” sesalnya.

Di sisi lain, Ketua DPRD Manado Noortje Van Bone juga menilai, banyak hal yang harus dibenahi tahun ini. Seperti masalah kebersihan.

"Ada ribuan wisatawan akan datang di Manado. Nah, tempat wisata harus segera dibenahi," kata Van Bone.

Kegiatan kepariwisataan Manado, menurutnya, masih kurang. Untuk itu, perlu perhatian khusus pemerintah jika ingin jadikan kota ini sebagai tujuan pariwisata.

“Akses jalan juga penting. Jika ini semua dilakukan, dibenahi dengan dukungan semua dan jika terus digali, maka semua mata dunia bisa tertuju ke Manado. Karena, potensi wisata di Kota Manado tidak kalah dengan yang lain,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut mengatakan masukan dan kritikan masyarakat menjadi bagian dari tugas pemerintah. Pihaknya, kata dia, sudah siapkan langkah melakukan pembenahan kedepannya.

“Banyak pekerjaan rumah  harus diselesaikan. Namun jangan khawatir, kami sudah rumuskan dalam visi dan misi untuk periode 2016-2021,” ungkapnya.

Salah satu rencana kedepan, yakni Kota Manado akan menjadi tujuan pariwisata. Untuk itu, perlu ada pembenahan setiap tempat pariwisata. Pemerintah kota sudah membuat konsep agar Manado makin dikenal. Tak hanya Bunaken saja, Manado harus memiliki beberapa destinasi pariwisata baru yang bisa menarik perhatian turis asing berkunjung di Kota Tinutuan ini.

“Manado menjadi lebih bagus. Destinasi baru sangat perlu, agar lebih dikenal. Kalau ada yang mau berinvestasi, kami bisa dukung,” ujar Lumentut.

Terpisah, Wakil Wali Kota Manado Mor Bastiaan mengakui, masih banyak pembenahan yang harus dilakukan.
Menurutnya, ada beberapa masalah yang harus disikapi dengan serius. “Masih banyak yang harus dibenahi di Manado. Kota berkembang dengan perekonomian yang terus maju, tentu juga banyak masalah yang harus dihadapi,” ujarnya.

Ada beberapa hal dari banyak permasalahan di Kota Manado yang menjadi sorotan. Pertama, terkait penanganan sampah di Manado. Sekarang sedang giat-giatnya menuntaskan permasalahan sampah. Ini perlu kerja sama pemerintah dan masyarakat, dengan menaati peraturan yang ada. Misalnya, buang sampah pada tempatnya. Kemudian harus disesuaikan dengan waktu yang ditentukan, serta tidak membuang sampah diselokan.

“Karena sampah yang tersumbat di selokan menjadi salah satu penyebab genangan air, dan bisa menyebabkan banjir,” tukas Bastiaan.

Peningkatan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pun, katanya, menjadi perhatian tersendiri.

“Kinerja ASN juga perlu ditingkatkan untuk pelayanan. Apalagi saat ini masih sedang melakukan pembenahan,” ujarnya, sembari menambahkan, pengurusan perizinan usaha bagi para investor maupun warga Manado harus diperhatikan dengan baik.

“Jadi, kalau ada perizinan yang diurus tapi berkasnya belum lengkap, jangan diterima. Melainkan harus dikembalikan agar pihak pemohon lengkapi dulu berkas, kemudian pengurusan izin bisa berjalan baik,” kuncinya.(JPG/Tim MP/vip/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Jumlah Pemudik yang Meninggal di Jalan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler