Marzuki menyayangkan gagalnya rapat mengambil kesimpulan. "Dari awal sudah saya katakan, bahwa rapat ini tidak kuorum. Jadi karena tidak kuorum, kita sulit membuat kesepakatan berupa kesimpulan. Sehingga di akhir rapat tadi kita hanya membuat semacam catatan, dari apa yang telah kita bicarakan selama rapat berlangsung," kata Marzuki di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (17/10).
Dari daftar hadir rapat Timwas Century, dari 30 anggota Timwas hanya sembilan anggota saja yang hadir. Mereka adalah Nudirman Munir, Poempida Hidayatulloh dan Chairuman Harahap (Fraksi Golkar). Dari Fraksi Demokrat ada M Jafar Hafsah, Didi Irawadi Syamsudin, dan Achsanul Qosasi.
Sedangkan dari Fraksi PDIP hadir Hendrawan Supratikno. Dari Fraksi PKS diwakili Fahri Hamzah, sementara dari Fraksi PAN tampak Chandra Tirta Wijaya.
Sedangkan Akbar Faizal dari Hanura pada awal rapat sempat hadir, namun pada pertengahan rapat minta izin karena menghadiri rapat Komisi II bersama Kepala BPN.
Semula rapat Timwas Century akan membuat tiga poin kesimpulan. Pertama, Timwas Century mengapresiasi progress report kinerja Bank Mutiara yang menunjukkan perkembangan positif dan mulai mendapatkan kepercayaan dan pengakuan dari masyarakat.
Kedua, Timwas Century mengharapkan manajemen Bank Mutiara mempersiapkan penjualan Bank Mutiara pada 2013, dengan menjaga Bank Mutiara, sebagai bank sehat agar dapat terjual sesuai target.
Ketiga, tim pengawas meminta Bank Mutiara segera mengusulkan skema penyelesaian kasus nasabah Bank Century dan permasalahan hukum lainnya, legal audit, mengingat penyelesaian kasus tersebut akan mempengaruhi nilai penjualan Bank Mutiara.
Terhadap kesimpulan pertama, Nudirman Munir dan Chandra Tirta Wijaya tidak setuju. Alasannya, Bank Mutiara tidak memiliki prestasi yang bisa dibanggakan.
"Untuk apa kita memberi apresiasi pada mereka. Untuk menyelesaikan uang nasabah Antaboga saja sampai saat ini mereka belum berhasil. Begitu pula hingga kini tidak ada aset Bank Century yang bisa ditarik," kritik Nudirman. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terseret Kasus Korupsi, Anas dan Andi Tetap Dipuji Ibas
Redaktur : Tim Redaksi