Tidak Langsung Ditembak Mati

Rabu, 20 Oktober 2010 – 07:06 WIB

LAMPUNG -- Isu demo besar-besaran memperingati satu tahun pemerintahan SBY-Boediono hari ini (20/10) ditanggapi serius Polda LampungSebagai langkah antisipasi, polda akan mengerahkan 400 personel untuk mengamankan aksi massa yang menilai gagalnya kepemimpinan SBY-Boediono itu

BACA JUGA: Lima Polisi Luka, Empat Mahasiswa Ditangkap



Sekitar 250 personel berasal dari Satbrimobda Lampung
Sedangkan sisanya, yaitu sebanyak 150 personel, berasal dari Dalmas Dirsamapta Polda Lampung

BACA JUGA: Yusak Yaluwo Dianggap Sukses Garap Perbatasan Papua

Hal ini diungkapkan Karo Ops Polda Lampung Rahyono W.S
usai apel pasukan di Markas Satbrimobda Polda Lampung kemarin (19/10).

Apel tersebut, menurutnya, dilakukan untuk memastikan kesiapan personel

BACA JUGA: Renovasi Pasar Sukaramai Tunggu Dewan

Dikatakan, pihaknya menjamin penyampaian pendapat di muka umum sesuai UU No9 Tahun 1999 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum, selama aksi itu tidak anarkis

Tetapi bila anarkis, pihaknya akan berpegang pada Protap Kapolri No1 Tahun 2010.  ’’Dalam protap itu diatur soal tembak di tempat bagi pendemo anarkisTetapi tentu tidak serta-merta ditembak matiAda aturan, mulai tembakan peringatan, tembakan hampa, serta apabila dinilai membahayakan jiwa dan raga petugas atau masyarakat baru diperbolehkan melumpuhkan sampai mengeluarkan tembakan mematikan,” terang Rahyono(kyd/c1/fik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Sebut Ada Penyusup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler