Tidak Mau Ambil Risiko, Twitter Blokir Akun Trump Selamanya

Sabtu, 09 Januari 2021 – 13:19 WIB
Ilustrasi logo Twitter blokir akun Trump secara permanen. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - MEDIA sosial populer, Twitter secara permanen menangguhkan akun Presiden AS, Donald Trump.

Hal ini dilakukan Twitter karena mempertimbangkan risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan.

BACA JUGA: Twitter Batal Merilis Fitur Balas Utasan

" Setelah meninjau secara cermat Tweet baru-baru ini dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan," ujar Twitter dalam cuitan yang diunggah Sabtu.

Pada Rabu (6/1), Twitter memblokir sementara akun Trump, yang memiliki lebih dari 88 juta pengikut.

BACA JUGA: Platform Medsos Ramai-Ramai Blokir Akun Donald Trump

Menyusul demo di Capitol oleh pengunjuk rasa pro-Trump, dan memperingatkan pelanggaran tambahan oleh akun Trump akan mengakibatkan penangguhan permanen.

" Dalam konteks peristiwa pekan ini, kami menjelaskan pada hari Rabu, pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter berpotensi mengakibatkan tindakan ini," Twitter menjelaskan dalam blog resminya.

BACA JUGA: Ulah Pendukung Trump Bikin Malu Amerika, Apa Kata Dunia?

Twitter mencatat, pada 8 Januari, Trump mengunggah cuitan " 75.000.000 Patriot Amerika yang hebat yang memilih saya, AMERICA FIRST, dan MAKE AMERICA GREAT AGAIN, akan memiliki GIANT VOICE di masa depan. Mereka tidak akan dihormati atau diperlakukan tidak adil dengan cara, bentuk, atau bentuk apa pun!!!"

Tak lama kemudian, Trump mencuit, "Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari."

Terkait dua cuitan tersebut, Twitter mengambil langkah tegas dengan mempertimbangkan ketegangan yang sedang berlangsung di Amerika Serikat.

Serta peningkatan percakapan global terkait peristiwa penyerbuan Capitol AS pada 6 Januari 2021.

Menurut Twitter, kedua cuitan itu harus dibaca dalam konteks peristiwa yang lebih luas di negara tersebut.

Mempertimbangkan pernyataan Presiden bisa dimobilisasi oleh audiens yang berbeda, termasuk untuk menghasut kekerasan.

Tidak hanya itu, Twitter juga mengamati konteks pola perilaku dari akun Trump dalam beberapa pekan terakhir.

" Setelah menilai bahasa dalam Tweet ini terhadap kebijakan memuliakan kekerasan, Glorification of Violence, kami telah menetapkan Tweet ini melanggar Kebijakan Kekerasan dan pengguna @realDonaldTrump harus segera ditangguhkan secara permanen dari layanan," ujar Twitter.

Sementara itu, perusahaan media sosial Facebook mengambil langkah menangguhkan akun Trump hingga setidaknya akhir masa jabatan presidennya, pada hari pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden, 20 Januari.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Twitter   Donald Trump   Trump  

Terpopuler