Tidak Paham Anak Muda, Capres Dianggap Naif

Jumat, 30 Mei 2014 – 22:20 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti politik dari Maarif Institute for Culture and Humanity, David Krisna Alka mengatakan, menjelang pemilu presiden (pilpres), perilaku kaum muda saat ini cenderung kebaruan, bukan orde baru.

"Pilihan anak muda yang memiliki suara sekitar 30 persen dari jumlah daftar pemilih tetap, adalah kebaruan, bukan orde baru. Naif juga para capres ini yang tidak memahami narasi anak muda," kata David Krisna Alka, saat diskusi, di press room DPD, Senayan Jakarta, Jumat (30/5).

BACA JUGA: Dahlan Iskan Siap Berkampanye untuk Jokowi-JK

Di bidang pendidikan misalnya, lanjut David, tidak ada gagasan yang baru dalam visi misi calon presiden.

"Kedua pasang capres tidak punya komitmen untuk mengoptimalisasi komunitas pendidik di luar institusi yang dibuat pemerintah," ujarnya.

BACA JUGA: Pilih Jokowi-JK, Dahlan Minta Pendukung Tetap Kerja, Kerja, Kerja

Karena gagal membaca narasi dan aspirasi kaum muda, menurut David para capres dan tim sukses menggunakan energinya untuk saling serang.

"Mereka terjebak dengan praktik black campaign," tegasnya.

BACA JUGA: Revisi UU Otsus Papua Diminta Senapas dengan Pancasila

Padahal anak muda sangat berharap adanya gagasan baru mengenai penghapusan Ujian Nasional dari salah satu pasangan calon presiden karena isu tersebut bersentuhan langsung dengan keseharian kaum muda.

"Yang terjadi malah menyeret-nyeret kaum muda untuk ikut kampanye hitam," tegas dia.

Selain itu, David menilai konsep visi dan misi pasangan calon presiden masih sebatas untuk memenangkan pilpres. Tidak dalam sebuah konstruksi memperbaiki bangsa dan negara. "Capres tidak meletakan visi dan misi sebagai satu konstruksi perbaikan bangsa, sehingga itu akan jadi angan-angan," ujarnya.

Karena itu, Maarif Institute for Culture and Humanity mengajak kaum muda melawan semua kepura-puraan itu.

"Kita mesti melawan kepura-puraan. Kita perlu keterusterangan. Kalau kita salah memilih karena tidak melihat kedalaman kandidat termasuk kotor-kotornya para kandidat, maka kaum muda juga nantinya yang akan menderita," " pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Secara Terbuka Dukung Jokowi-JK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler