jpnn.com - Pengamat politik Universitas Islam Negari (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengingatkan bahwa pemilihan umum (pemilu) itu bukan perang antaragama, antarsuku antargolongan dan sebagainya. Adi mengajak memaknai pemilu dengan biasa-biasa saja.
“Pesta demokrasi bukan suatu hal yang menakutkan, jadi (harus) menyambutnya dengan baik. Makanya saya selalu mengingatkan sudahlah hentikan tawuran-tawuran dan brutalitas opini yang tidak produktif terhadap perkembangan konsolidasi dan demokrasi ke depan,” kata Adi saat diskusi Empat Pilar MPR bertema Konsolidasi Nasional Untuk Pemilu Damai di gedung parlemen, Jakarta, Senin (25/3).
BACA JUGA: MPR: Manfaatkan Momentum Pemilu dengan Cara Beradab
Adi mengingatkan, Indonesia harus mensyukuri proses demokrasi yang telah berkembang dengan baik. Menurut dia, di zaman sekarang bukan hanya demokrasi dan pemilunya yang baik tetapi rakyat bisa menjadi penentu segala-galanya. Menurut dia, demokrasi dalam banyak hal sudah memberikan berkah.
BACA JUGA: MPR RI Optimistis Pemilu 2019 Berlangsung Damai
BACA JUGA: Fadli Zon Ingatkan Kubu Jokowi - Maruf Tak Libatkan Aparat untuk Kampanye
Banyak orang yang biasa-biasa saja sudah berhasil menjadi pejabat publik, wali kota, bupati, gubernur, anggota legislatif, presiden. “Ini adalah satu potret demokrasi yang memang memberikan banyak berkah kepada siapa pun terutama kepada rakyat biasa yang selama ini tidak pernah dibicarakan dalam langgam politik kita,” katanya.
Adi tidak yakin ada negara lain di Asia yang demokrasinya semaju dan setajam Indonesia. Indonesia begitu lama dieksploitasi oleh kekuasaan rezim orde baru, tetapi demokrasinya tumbuh dan berkembang dengan baik.
BACA JUGA: MPR RI Optimistis Pemilu 2019 Berlangsung Damai
“Saya cukup yakin bahwa pemilu yang sedang berlangsung sebelumnya itu bisa diulang kembali, terutama jujur, adil dan damai. Kenapa, karena kita ini punya modal sosial,” ungkap Adi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Yaqut Perintahkan Kader Banser dan Ansor Bantu Amankan Pemilu - Pilpres 2019
Redaktur & Reporter : Boy