Tidur Bertiga, Pria Sontoloyo Ini Berbuat Asusila Ratusan Kali, Istrinya Tidak Tahu

Selasa, 20 Juli 2021 – 08:00 WIB
AS (49), pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur saat di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (19/7). Foto: Humas Polres Metro Jakarta Barat

jpnn.com, JAKARTA BARAT - Polisi mengungkap fakta baru kasus pria berinisial AS (49) yang tega mencabuli anak tirinya, STA (15), di kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Adapun pria yang berbuat asusila itu ditangkap polisi pada Jumat (16/7) lalu.

BACA JUGA: Orang Tua ST Berpisah, Mamanya Kawin Lagi sama Pria Amoral

Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Bismo Teguh mengatakan bahwa kepada polisi, pelaku mengaku sudah mencabuli korban sejak tahun 2018. Saat itu korban masih berusia 12 tahun.

Berdasar pengakuan itu, diperkirakan pelaku sudah mencabuli korban ratusan kali. Korban tinggal bersama ibunya dan pelaku.

BACA JUGA: Tim Rajawali Datang, Para Remaja Sontoloyo Melawan, Tegang, Darah Berceceran

Ketiganya kerap tidur bersama karena keterbatasan tempat. Tiap malam ternyata pelaku selalu mencabuli korban tanpa diketahui istrinya.

"Tersangka bisa berbuat asusila terhadap korban, seminggu dua sampai tiga kali. Sehingga kalau dihitung tiga tahun kemungkinan bisa mencapai ratusan kali," kata Bismo dalam keterangan tertulis, Senin (19/7).

BACA JUGA: Istri Jenderal Andika Perkasa: Dulu, Anak-Anak Tante Hetty Juga Begitu

Bismo menambahkan bahwa selama tiga tahun pelaku selalu melakukan aksi bejat itu terhadap korban di dua lokasi.

"Pertama, kontrakan di kawasan Jelambar, Grogol Petamburan. Kemudian, kedua, di kontrakan di kawasan Tambora, Jakarta Barat," ujar Bismo.

Sebelumnya, peristiwa bejat itu diketahui RO (42), ayah kandung STA, saat korban datang ke rumahnya dan menceritakan kejadian memilukan tersebut.

RO pun langsung melaporkan kejadian yang menimpa anaknya itu ke Polres Metro Jakarta Barat.u

"Jadi pertama kali disetubuhi sekitar (saat berusia) 13 tahun, (kelas) satu SMP ya. Dia cerita sama saya, dia takut karena waktu pertama itu diancam sama ayah tirinya kalau sampai dia ngomong nanti ibunya sakit," kata RO dalam keterangan tertulis, Kamis (15/7).

Akibat kejadian tersebut, lanjut RO, psikis anaknya kini terganggu. Korban cenderung lebih sering murung. (cr1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler