Tiduran di Pagar Lantai 4 Mahasiswa Jatuh

Minggu, 08 Juni 2014 – 00:38 WIB

jpnn.com - SURABAYA – Sejumlah mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) dikejutkan oleh suara gedebuk di atas lantai paving. Ketika dilihat, sesosok tubuh tergeletak bersimbah darah tak bergerak. Tubuh itu ternyata jatuh dari lantai 4 gedung fakultas bisnis dan ekonomika ke lantai dasar halaman kampus tersebut.

Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 09.20 itu menimpa Valentino C.H. Tamaka, 22. Dia tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Ubaya. ”Waktu itu di atas ada temannya,” kata Niko Laus Kristono, 21, salah seorang teman sekampus.

BACA JUGA: Polisi Kesulitan Bongkar Jaringan Esek-Esek di Batam

Saat itu Niko sedang beraktivitas sekitar 10 meter dari lokasi jatuhnya korban. Niko mencari tahu ketika mendengar suara benda terjatuh. Ketika sumber suara ketemu, dia melihat tubuh Valentino dalam keadaan tengkurap di atas paving.

Tubuh mahasiswa asal Manado itu tak bergerak. ”Tapi, masih sadar. Dia sempat mau bangun,” tuturnya. Saat itu juga banyak mahasiswa yang datang menolong. Tubuh korban kemudian diangkat dengan menggunakan tandu ke kendaraan patroli kampus dan dibawa ke Rumah Sakit Premier Surabaya.

BACA JUGA: Satpam Ditangkap Bawa Ganja

Dia menduga, korban jatuh dengan posisi kepala di bagian bawah. Sebab, lukanya paling banyak terdapat di bagian kepala. Di antaranya, kepala bagian atas bocor dan kedua sisi dagu terluka dalam. Bukan hanya itu. Hidung, mulut, dan telinga mengeluarkan darah.

Niko juga melihat korban kesakitan di bagian kaki. ”Mungkin patah. Waktu dipegang, dia kesakitan,” ucapnya. Menurut dia, korban menolak ditolong. Dia ingin bangun sendiri, tapi dicegah sejumlah mahasiswa.

BACA JUGA: PKL Ikut Mendukung, Tim Prabowo-Hatta Yakin Menang

Sementara itu, info mengenai jatuhnya Valentino pun didapat dari temannya, Rico Pratama, yang sempat bersamanya sesaat sebelum jantuh dari lantai 4. Mahasiswa angkatan 2012 jurusan manajemen pemasaran tersebut menuturkan, dirinya dan Valentino sempat beberapa saat ngobrol. ”Waktu itu kelas kami ditiadakan. Lalu, kami berdiri di pinggir tembok,” terangnya. Namun, Valentino memilih untuk duduk di atas pagar pembatas, sedangkan Rico hanya berdiri di sampingnya. Mahasiswa asal Bangka Belitung itu juga mengaku sempat mengajak Valentino untuk nongkrongsambil minum kopi di kantin lantai dasar. Sayang, dia menolak. ”Maunya saya ajaknongkrong di bawah. Tapi, katanya, dia pengin di atas saja,” ungkapnya.

Karena Valentino menolak, Rico pun memutuskan untuk turun melalui tangga ke lantai dasar. Belum ada semenit, kakinya pun baru sampi di depan anak tangga pertama lantai 4, Rico mendengar suara benda terjatuh. ”Baru mau turun, eh ada bunyi dubrak. Saya ikut kaget,” katanya. Mendengar suara itu, salah seorang temannya mengisyaratkan bahwa ada orang yang jatuh dari lantai 4. Rico pun mendapati darah yang keluar dari hidung, mulut, dan telinga Valentino.

Rico yang juga sering bermain game bareng Valentino itu mengaku, ketika terjatuh, temannya itu masih sadar. Bahkan, ketika beberapa teman membopongnya ke atas tandu, mahasiswa angkatan 2011 tersebut meminta untuk duduk. ”Ya, saya langusng melarangnya dan suruh dia tidur. Soalnya, kan dia barusan jatuh dan parah,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, ketika ngobrol,Valentino terlihat seperti orang yang tak fokus. ”Waktu saya tanya, dia sempat diam, beberapa detik baru jawab. Ya, kayak gak fokus gitu,” ujarnya.

Valentino lalu dilarikan ke emergency room (UGD) RS Premier Surabaya. Dr Adrianus selaku manajer layanan medis RS menjelaskan bahwa pasien tiba sekitar pukul 11.00 dan segera ditangani perawat dan dokter di UGD. ”Ya karena ini kecelakaan, jadi kami langsung rawat sesuai prosedur penanganan,” katanya.

Adrianus mengatakan, setelah itu, pasien dipindahkan ke ruang ICU (intensive care unit) di lantai 2. Kepala bagian belakang yang luka pun telah diobati untuk menghentikan pendarahan, di leher juga telah dipasang penyangga untuk menghindari kefatalan, serta dipasang oksigen untuk membantu pernapasan.

Berdasar pengamatan Jawa Pos di lokasi kejadian, korban ketika terjatuh tidak langsung ke lantai dasar. Setidaknya, tubuhnya sempat tersangkut empat beton yang menjorok di bawah tiap lantai. Di bawah setiap lantai ada atap yang menjorok keluar. Karena posisi korban sebelumnya di lantai 4, tubuh Valentino sempat tersangkut di atap beton di bawah lantai 4, 3, 2, dan langsung ke lantai dasar. Mungkin karena tidak langsung jatuh ke lantai dasar itu, nyawa Valentino justru selamat.

Humas Ubaya Hayuning Dewi mengatakan, kecelakaan itu murni kelalaian mahasiswa. Menurut dia, di lantai 4 sudah dibuat pengamanan sedemikian rupa sehingga siapa pun tidak bisa terjatuh dari lantai atas kecuali dengan menaiki tembok pengaman.

Tembok itu pun sudah dirancang sedemikian rupa agar sulit dinaiki. Sebab, tembok pagar tersebut dibuat cekung sehingga tidak bisa dijadikan pijakan untuk naik. ”Kalau sudah seperti itu, kami rasa sudah sangat aman,” terangnya.

Berdasar informasi yang didengarnya, Valentino terjatuh karena menaiki tembok pengaman tersebut. Di atas ketinggian itu, korban duduk-duduk sembari melihat ke bawah. Bahkan, korban berbaring di atas tembok. ”Jelas itu sangat membahayakan. Apalagi, permukaan tembok tersebut keramik,” imbuhnya.

Sementara itu, Polsek Rungkut kemarin mendatangi lokasi kejadian. Kanitreskrim Polsek Rungkut AKP Ary Priambodo mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dari pihak kampus. (eko/bir/c10/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi-JK Menang, Prahara Hilang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler