jpnn.com, JAKARTA - Kopi produk negeri sendiri idealnya memang merajai pasar dalam negeri. Pasar biji sampai kedai kopi harus dikuasai produk Indonesia.
Kopi impor dan kedai kopi asing harus diminimalkan, bahkan ditiadakan di dalam negeri.
BACA JUGA: DPR Punya Pesan Penting untuk Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan delegasi Komisi VII DPR RI dengan Direksi PT Santos Jaya Abadi yang memproduksi Kopi Kapal Api di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (17/10).
Anggota Komisi VII DPR Tifatul Sembiring yang memimpin pertemuan ini mengatakan kedai kopi atau coffee shop di dalam negeri sedang menjamur. Sebagian dari kedai kopi itu menggunakan brand asing.
BACA JUGA: 4 Manfaat Rutin Minum Kopi Hitam Campur Telur Ayam Kampung, Bikin Pasangan Happy
Pemerintah, kata Tifatul, harus memberdayakan para petani lokal dengan memberi pendampingan agar kualitas dan kuantitasnya makin baik.
Hal ini penting untuk mengurangi impor, bahkan kedai kopi asing. Impor harus dikurangi, terutama dari Brasil.
BACA JUGA: Rangkul Anak Muda, UKM Sahabat Sandi Aceh Gelar Pelatihan Barista & Bisnis Kopi
"Kalau bisa, kopi Brasil itu tidak ada di sini. Jadi, intinya sekarang bagaimana konsumen kopi meningkat di Indonesia. Jangan ada Starbucks, Maxx Coffee, dan brand asing yang banyak bertebaran. Kami berharap Indonesia memiliki brand sendiri," ucapnya.
Angka peminat kopi, lanjut politisi PKS ini, kini melejit di tanah air. Ini harus diimbangi peningkatan produksi kopi di dalam negeri.
Lahan perkebunan dan tanaman kopi harus dilakukan peremajaan untuk memenuhi kebutuhan pasar kopi domestik, bahkan dunia.
‘’Tinggal sekarang bagaimana mengelola perkebunan kopinya. Kopi asli Indonesia sangat dikenal dunia. Kapal Api telah mengambil sebagian pasar ekspor kopi nusantara itu,’’ ucapnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi