Tifus Ternyata Bukan Karena Kelelahan, Tetapi

Minggu, 10 Juli 2022 – 19:48 WIB
Vaksinator, Dokter Vina saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Foto: Romaida/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Stereotip yang tersebar di masyarakat mengenai kelelahan menjadi penyebab utama tifus atau tifoid ternyata keliru.

Umumnya masyarakat menganggap penyakit tifus disebabkan kurang istirahat atau terlalu banyak bekerja.

BACA JUGA: Terlalu Sibuk, Bastian Steel Terkena Tifus

Vaksinator dr. Vina meluruskan kekeliruan tersebut saat mengisi acara Santap Aman yang diadakan akun Instagram @kenapaharusvaksin, baru-baru ini.

"Sebenarnya yang membuat kena tifus atau tifoid ialah mengonsumsi makanan yang kurang bersih," kata Dokter Vina kepada awak media di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: J Nekat Bawa Kabur Istri Tetangganya Sendiri, Ujungnya Begini

Dr. Vina menjelaskan makanan yang kurang bersih menyebabkan saluran pencernaan atau usus terinfeksi atau terkena bakteri salmonella typhi.

Bakteri itu bukan hanya melekat di makanan. Namun, bisa juga tertempel pada peralatan makan seperti sendok atau piring.

BACA JUGA: Hamdalah, Kabar Baik Untuk Ratusan Guru Honorer

"Tangan dan peralatan makanan yang kurang bersih bisa menjadi penyebab penularan tifus," ujar dia.

Bakteri tersebut yang akhirnya menggerogoti daya tahan tubuh hingga menimbulkan demam.

Adapun penyebab lain dari tifus, yakni ketika berjabat tangan dengan orang yang terjangkit virus salmonella typhi.

Penularan tifus bisa juga terjadi karena berbagi makanan dengan orang yang tidak mencuci tangan.

Selain itu, mencampurkan berbagai jenis makanan dalam satu ruang penyimpanan dengan sembrono.

"Mencampur bahan makanan daging dan sayur di dalam lemari pendingin juga bisa meningkatkan penularan bakteri," ungkapnya.

Lantas bagaimana cara mencegahnya?

Hal utama yang harus dilakukan yakni menjaga makanan beserta peralatannya selalu bersih.

Selain itu, dr. Vina menyarankan masyarakat untuk melakukan vaksinasi tifoid.

Vaksin ini biasanya diberikan kepada anak sejak dini dan dilakukan secara berkala.

Guna perlindungan maksimal, seseorang direkomendasikan melakukan vaksinasi tifoid setiap tiga tahun sekali.

"Ini menjadi alternatif atau perlindungan tambahan dari tifus," ujar Vina. (mcr31/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyakit Tifus Rentan Memicu Stres?


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler