Petugas polisi di Manila menyelamatkan tiga anak-anak dari sebuah rumah dan menahan dua perempuan dewasa. (Supplied: AFP)

Tiga anak telah berhasil diselamatkan di Filipina dan dua pria asal Australia ditahan sebagai bagian dari penyelidikan mengenai jaringan pedofil manca negara.

Anak-anak yang berusia antara enam sampai 17 tahun tersebut diamankan dari tindakan yang diduga penyiksaan seksual di Manila.

BACA JUGA: Australia Kirim 2 Kapal Perang untuk Cari Kapal KRI Nanggala 402

Upaya penyelamatan terhadap anak-anak itu dilakukan setelah Polisi Federal Australia (AFP) memberikan data intelijen kepada pihak berwenang di Filipina.

Dua perempuan berusia 27 tahun juga ditahan di ibukota Filipina tersebut, karena diketahui sebagai fasilitator pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan lewat online.

BACA JUGA: Inikah yang Terjadi Ketika Orang Kaya Tiongkok Berani Melawan Pemerintah?

Seorang pria Australia berusia 66 tahun yang tinggal di Jamboree Heights, Queensland sudah ditahan dengan beberapa tuduhan pelanggaran seksual terhadap anak-anak. 

Pria lain yang ditahan adalah berusia 40 tahun dari New South Wales.

BACA JUGA: Australia Barat Buka Pintu Bagi Tenaga Kerja Asing dari Tonga

Ia dilaporkan sudah berkomunikasi dengan dua perempuan di Filipina untuk membayar penyiksaan seksual yang ditontonnya lewat online.

Pria asal Queensland ditangkap bulan Agustus 2020, sementara pria di NSW ditahan tanggal 3 November lalu.

Menurut Detective Superintendent Paula Hudson dari satuan operasi perlindungan anak AFP, sejak penangkapan itu mereka bekerja sama dengan mitra di seluruh dunia untuk menemukan anak-anak yang mengalami siksaan seksual.

"Para penyelidik perlindungan anak AFP bekerja setiap hari untuk membantu menyelamatkan mereka yang paling rentan dan membawa pelakunya untuk diadili," katanya.

"Bagi AFP, kerja ini adalah kerja untuk menyelamatkan anak-anak. Petugas kami tidak pernah menyerah, tidak masalah apakah korban anak-anak itu berada di Australia atau di luar negeri."

 

Detective Chief Inspector Chris Goddard dari unit eksploatasi seksual anak-anak lewat internet Polisi NSW, mengatakan penahanan dua pria ini mengirimkan pesan jelas kepada siapa saja yang berusaha memanfaatkan anak-anak yang paling rentan dalam masyarakat.

"Bersama dengan mitra nasional dan internasional, kami bekerja bersama-sama untuk menyelidik, menahan dan mengadili mereka yang melakukan tindak kejahatan terhadap anak-anak, sementara itu juga tidak kenal lelah menyelamatkan anak-anak dari situasi berbahaya," kata Janet Francisco dari Biro Penyelidik Nasional Filipina.

Selain pelecehan seksual fisik langsung terhadap anak-anak, semakin banyak juga pedofil menggunakan internet untuk memuaskan hasrat seksual mereka, dengan menonton anak-anak melakukan gerakan seksual.

Mereka membayar jasa bagi layanan online tersebut kadang dengan menghubungi orang dewasa yang kemudian memaksa anak-anak untuk melakukannya.

Orang dewasa yang terlibat kadang bahkan orang tua sendiri atau orang yang sudah dikenal oleh anak-anak tersebut.

Filipina menjadi salah satu negara yang banyak menyediakan layanan tersebut karena warganya yang relatif bisa berbahasa Inggris sehingga mudah melakukan komunikasi, selain dianggap sebagai sumber pendapatan yang mudah.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fasilitas Karantina Australia Dipenuhi Pasien Positif COVID-19 Sejak Jumlah Kasus di India Meningkat

Berita Terkait