Sebelumnya, pada 17 Oktober 2012, dua orang polisi di Poso juga ditemukan tewas di Desa Kalora. Keduanya diciduk saat pulang dari menghadiri sebuah acara hajatan. Kedua personel itu yakni Briptu Andi Sappa dan Brigadir Sudirman.
Keterangan resmi yang disampaikan Humas Polda Sulteng menyebutkan, sekitar pukul 10.00 wita satu regu personel Brimob Polda Sulteng berjumlah 10 orang, melakukan patroli di wilayah Desa Kalora. Tiba-tiba diberondong peluru oleh beberapa orang dari atas bukit, tidak jauh dari tempat anggota Brimob berpatroli.
Sempat terjadi baku tembak, namun enam anggota Brimob terlebih dulu terkena peluru pelaku. “Akibatnya ada tiga anggota kepolisian yang meninggal dunia, sementara tiga lainnya luka berat,” jelas Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Soemarno kepada wartawan.
Tiga anggota Brimob yang gugur tersebut masing-masing Briptu Ruslan, Briptu Winarto, serta Briptu I Wayan Putu Ariawan. Sementara tiga korban luka berat terkena peluru yakni Briptu Eko Wijaya Sumarno (luka di perut kiri), Briptu Siswandi Yulianto (luka di mulut tembus rahang kiri), serta Briptu Lungguh Unggara (luka di paha kiri). “Hingga kini kami masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku,” terang Soemarno.
Diakui Kabid Humas, jalur tersebut sering dilakukan patroli oleh anggota Brimob, karena daerah tersebut memang disinyalir menjadi basis kelompok bersenjata di Kabupaten Poso. Pelaku yang melakukan penyerangan, diduga kuat masih satu kelompok dengan sejumlah terduga teroris yang telah diamankan petugas.
Diduga para pelaku penyerangan terhadap patroli Brimob di Kalora, merupakan kelompok terlatih dalam menggunakan senjata api. Kuat dugaan, senjata yang digunakan jenis laras panjang. “Dari informasi jarak antara bukit pelaku menembak, dengan jarak para anggota Brimob, sejauh 50 meter,” sebut Kabid Humas.
Sementara itu, pantauan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu sekitar pukul 14.00 wita kemarin, jenazah salah seorang anggota Brimob yang diketahui merupakan Briptu I Wayan, tiba di rumah sakit tersebut menggunakan satu ambulans dari Poso. Satu korban luka berat lainnya yang juga dirujuk ke RS Bhayangkara yakni Briptu Siswandi Yulianto.
Kepala RS Bhayangkara Kompol dr M Haris mengatakan, dari hasil visum korban Wayan, terdapat luka tembak di dada. Sementara Briptu Siswandi mengalami luka di mulut tembus rahang kiri. “Untuk korban Siswandi langsung kami lakukan operasi untuk mengangkat proyektil peluru di rahangnya,” jelas dr Haris.
Usai dilakukan visum luar dan dimandikan, jenazah Wayan selanjutnya dibawa ke Mako Brimob Mamboro untuk disemayamkan. Selain Wayan, dua rekannya yang juga gugur dalam tugas, Ruslan dan Winarto, akan ikut disemayamkan di Mako Brimob. “Usai disemayamkan, mereka akan langsung diserahkan ke keluarga masing-masing,” tambah Kabid Humas.
Rencananya, Wayan akan dipulangkan ke kampung halamannya di Bali Jumat hari ini Jumat (21/12), sementara Ruslan ke kampung halamannya di Sulawesi Selatan, sedangkan Winarto di Jawa Tengah.
“Yang sudah pasti akan dipulangkan ke kampung halamannya baru Wayan. Sementara Ruslan dan Winarto masih menunggu permintaan keluarga. Apakah akan dipulangkan ke kampung halamannya atau tidak. Sebab istri mereka berasal dari Poso,” tandasnya. (agg/bud/aji)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Petani Jalan Kaki Dari Jambi ke Istana Negara
Redaktur : Tim Redaksi