Tiga atlet Australia dilarang turun berlaga dalam Pesta Olahraga Commonwealth 2018 di Gold Coast, Queensland setelah gagal lolos dari tes doping menjelang pertandingan.

Kepala Badan Anti-doping Olahraga Australia (ASADA), David Sharpe, mengatakan ketiga atlet Australia itu ditangkap selama pengujian pra-pertandingan bersama dengan sejumlah atlet pesaing internasional lainnya.

BACA JUGA: Kewarganegaraan Papua Nugini untuk Djoko Tjandra Melanggar Hukum

David Sharpe menolak menyebutkan nama-nama atlet tersebut dan mengatakan dia tidak bisa mengidentifikasi mereka di bawah hukum yang mengatur ASADA.

Dia mengatakan sebuah satuan tugas telah ditunjuk untuk menguji atlet dalam dan luar negeri untuk memastikan pesta olahraga Commonwealth Games bersih dari penggunaan zat doping.

BACA JUGA: Aktivis Australia Yassmin Abdel-Magied Dideportasi dari AS

"Itu tujuan satuan tugas tersebut, yakni tentang menghilangkan kemampuan dari para pemain curang dalam olahraga untuk mendapatkan momen mereka," kata David Sharpe.

Atlet lari jarak pendek Australia Jessica Peris dilarang bertanding pada Februari lalu karena tes zat-zat yang dilarang yang dijalaninya menunjukan hasil positif - tetapi tidak jelas apakah David Sharpe mengacu pada kasus itu.

BACA JUGA: Akibat Cuaca Panas, Pepohonan di Sydney Berbunga di Musim Gugur

Sementara CEO Federasi Persemakmuran David Grevemberg mengatakan tidak ada hasil positif yang telah dikembalikan selama Commonwealth Games bulan ini sejauh ini.

"Sebanyak 2.600 atlet Australia telah menjalani tes uji narkoba menjelang pertandingan, sebelum tiba di arena Commonwealth Games, dan mereka belum tentu atlet yang akan turun bertanding, , tetapi atlet yang akan bertanding di event Commonwealth Games memang dihadirkan," kata David Sharpe.

"Ada lebih dari 500 atlet internasional yang juga telah menjalani tes uji narkoba oleh mitra kami, semua didanai oleh Pemerintah Australia yang ingin memastikan kami memiliki sebuah warisan acara dan peristiwa penyelenggaraan pesta olahraga terbersih dalam sejarah Persemakmuran."

David Sharpe mengatakan 371 dari tes uji narkoba itu "diarahkan oleh intelijen" oleh gugus tugas, yang merupakan yang pertama dilibatkan dalam sejarah Commonwealth Games.

"Ini soal para penggemar, mereka menyukai hasil yang tidak dapat diprediksi yang dibawa oleh program-program anti-doping. Ini tentang membiarkan para penggemar tidak dapat melakukan prediksi karena tidak tahu siapa yang akan menang."

David Sharpe mengatakan informasi penggunaan doping oleh atlet ini berasal dari hotline pelaporan dan organisasi internasional.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Gay Dipaksa Keluar dari Asrama di Canberra

Berita Terkait