jpnn.com, JAKARTA - Arus mudik hingga Minggu (10/6) memang tidak mengalami kemacetan berarti. Namun, Korlantas Polri memiliki evaluasi atas kemacetan yang sebenarnya tidak perlu terjadi bila pemudik mematuhi aturan. Biang kemacetan tersebut, yang pertama adalah memaksakan beristirahat di rest area yang pertama kali dijumpai.
Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Korlantas Polri Kombespol Benyamin menjelaskan bahwa kemacetan paling terasa memang diakibatkan menumpuknya pemudik di rest area. Kondisi itu terjadi karena pemudik ingin cepat beristirahat di rest area pertama yang ditemui. ”Namun, tidak mempertimbangkan penuhnya rest area tersebut,” jelasnya.
BACA JUGA: Waspada, Jalur Pantura Cikarang-Kedungwaringin Rawan Ranjau
Akhirnya, pemudik mengantri panjang untuk masuk ke rest area. Sehingga, menimbulkan kemacetan sekitar 1 km dari tiap rest area. ”Namun begitu dicek rest area lain yang berdekat, kondisinya tidak begitu penuh,” terangnya.
Kondisi ini tentunya perlu dipahami oleh pemudik. Menurutnya, sebaiknya pemudik bila mengetahui rest area dalam keadaan penuh, segera untuk berpindah ke rest area yang lainnya. ”Bila itu dilakukan, tentunya akan membantu sekali,” paparnya dihubungi Jawa Pos.
BACA JUGA: Tarif Bus Jakarta-Tasik Naik 25 Persen
Biang kemacetan yang kedua adalah pemudik yang merasa tidak bisa masuk ke rest area akhirnya memutuskan beristirahat di bahu jalan tol. Dia mengatakan, perilaku semacam itu tidak hanya membuat kemacetan, namun juga berbahaya pagi pengemudi.
”Potensi kecelakaan bisa terjadi. Tidak hanya saat berbuka, siang hari terkadang ada juga pengemudi yang istirahat di bahu jalan tol,” ujarnya.
BACA JUGA: 7 Tips Mudah Hindari Mabuk Perjalanan Saat Mudik
Ketiga, yang juga menjadi titik kemacetan adalah gerbang tol, dia menjelaskan bahwa dari pantauannya setiap gerbang tol mengalami kemaceta sekitar 1 km. Sebenarnya, kondisi itu wajar karena melakukan proses pembayaran menggunakan e-tol. ”Sebelum e-tol biasanya macetnya lebih panjang,” terangnya. (jun/idr/tau)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Titik Rawan Macet di Tol dari Jabar Hingga Jateng
Redaktur & Reporter : Soetomo