Tiga Bocah dari Pengungsian Merapi Menggoda Pak Ganjar, Lihat yang Mereka Lakukan

Minggu, 22 November 2020 – 12:55 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo bersama anak-anak pengungsi Gunung Merapi. Foto: Instagram

jpnn.com, MAGELANG - Tiga balita langsung antusias berlari menghampiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau posko pengungsian di Desa Tamanagung Muntilan Magelang, Sabtu (21/11) malam.

Mereka tampak antusias dengan kedatangan pria berambut putih itu. Sambil berlari kecil, tiga bocah yang mengungsi di lapangan futsal Ztofia itu selalu menggoda Ganjar.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Rizieq Ditolak di Solo, Panglima TNI Peringatkan soal Arab Spring, Ada yang Panas karena Mayjen Dudung

Gubernur yang memang dikenal dekat dengan anak kecil itu langsung mengerti bahwa ketiga bocah yang diketahui bernama Rafael (5), Petra (3,5) dan Rafael (4) itu sedang ingin mengajaknya bermain.

"Kamu namanya siapa? Wah ini pakai topeng banteng ya," canda Ganjar pada tiga bocah itu.

BACA JUGA: Update Terbaru Aktivitas Gunung Merapi, Siaga!

Ketiganya nampak semangat menjawab pertanyaan-pertanyaan Ganjar. Saat dua bocah yang menyebut nama Rafael bersamaan, Ganjar terheran karena nama keduanya yang sama.

"Kok sama, yang Rafael yang asli mana ini. Ada ya orang Dukun namanya Rafael, biasanya Tukijo," imbuhnya disambut tawa para pengungsi.

BACA JUGA: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada

Melihat anak-anak yang bersemangat itu, Ganjar kemudian mengajak mereka bernyanyi bersama. Lagu 'Cicak-Cicak di Dinding' berhasil dinyanyikan dengan fasih oleh Petra.

"Kamu hebat. Ini lapangan futsal kan, kamu punya bola tidak? Ayo kita main bola," ajak Ganjar.

Ketiga bocah itu langsung berlari mengambil bola plastik di bilik tempatnya mengungsi. Setelah itu, ketiganya langsung menendang bola plastik berwarna merah putih itu ke arah Ganjar.

Keseruan terjadi saat Ganjar mengajak bermain bola ketiga bocah itu. Si kecil Petra yang cukup agresif dan tangkas, menunjukkan kemampuannya sebagai kiper.

Ganjar pun menunjuknya sebagai kiper. Karena tempat mereka mengungsi adalah lapangan futsal, sehingga ada gawang yang bisa digunakan.

"Ayo pak tendang, tak tangkap. Yey nggak gool," kata Petra kegirangan.

Ganjar dengan semangat menendang bola plastik itu ke arah Petra. Tapi kesigapan Petra membuatnya tak bisa menembus pertahanan dan membuat gol. Tepuk tangan langsung menggema setelah melihat aksi Petra yang tangkas dan energik itu.

"Banyak yang menyampaikan pada saya, anak-anak merasa jenuh. Maka tadi saya coba hibur. Sekadar main bola pakai bola pastik saja, mereka sangat senang. Mereka ceria, lari sana-sini sampai ada yang bilang kepoyoh (terkencing di celana). Artinya mereka bahagia, mereka bisa senang," kata Ganjar.

Ganjar menegaskan, memang sangat penting menjaga kebahagiaan para pengungsi, khususnya anak-anak. Untuk itu, harus ada pihak yang peduli pada pesoalan itu.

"Makanya tadi, mumpung ada mahasiswa yang jadi relawan, saya minta ajaklah anak-anak bermain. Mereka bisa diajak menggambar, mewarnai, menyanyi dan diajari edukasi soal protokol kesehatan. Agar apa, anak-anak di tempat pengungsian ini tetap bisa menyalurkan bakatnya,bisa belajar dan itu pasti tidak membuat bosan," tegasnya.

Selain berbagi keceriaan, Ganjar juga mengecek kondisi pengungsi di desa itu. Setidaknya ada 119 pengungsi dari Desa Ngargomulyo Kecamatan Dukun yang menempati empat lokasi pengungsian di Desa Tamanagung.

"Kami pastikan mereka aman dan nyaman. Stok makanan juga masih aman, saya sampaikan kalau kurang segera meminta bantuan ke Kabupaten atau Provinsi. Saya juga titip, karena di sini banyak lansia, anak-anak dan ibu hamil, tolong kesehatan mereka dijaga betul-betul. Alhamdulillah bidan dan tenaga kesehatan semuanya siaga," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler