JAKARTA – Dahlan Iskan terus mencatatkan namanya dalam daftar penulis buku best seller di Indonesia. Kali ini, menteri badan usaha milik negara (BUMN) itu siap menggebrak dengan tiga buku sekaligus.
Kemarin (29/2) Dahlan hadir dalam acara launching buku terbarunya, Tidak Ada Yang Tidak Bisa serta relaunching dua bukunya, Ganti Hati, Tantangan Menjadi Menteri dan Dua Tangis dan Ribuan Tawa, di acara Kompas Gramedia Fair di Istora Senayan, Jakarta.
’’Agustus tahun ini genap lima tahun saya ganti hati. Periode lima tahun pertama ini merupakan tahap kritis bagi orang yang melakukan transplantasi. Mohon doanya agar saya bisa tetap sehat,’’ ujarnya di awal acara.
Acara yang dihadiri ratusan pengunjung itu kemarin juga turut dihadiri mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pimpinan Kompas Gramedia Raden Pardede, dan wartawan senior Budiarto Shambazy. Tak ketinggalan, bos Kompas Gramedia Jacob Oetama.
Mengenai tiga bukunya, Dahlan mengatakan ada ceritanya sendiri. Untuk Ganti Hati serta Dua Tangis dan Ribuan Tawa, sebenarnya tidak ada niat untuk menjadikan itu sebagai buku. Tulisan tentang kisah dia dalam menjalani transplantasi hati di Tiongkok tersebut dipicu kekhawatirannya atas kemungkinan perubahan setelah ganti hati.
’’Saat itu saya khawatir, jangan-jangan setelah ganti hati kemampuan menulis saya hilang. Maka, beberapa hari setelah operasi saya minta laptop ke istri, kemudian nulis. Eh, ternyata kok masih bisa nulis seperti dulu,’’ katanya. Tulisan itu selanjutnya dimuat secara bersambung di Jawa Pos, kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku.
Mengenai buku Dua Tangis dan Ribuan Tawa, awalnya itu merupakan CEO Note yang ditulis Dahlan ketika menjadi Dirut PT PLN. CEO Note itu ditulis sebagai jembatan komunikasi antara pimpinan PLN dan puluhan ribu karyawannya. ’’Awalnya, CEO Note itu beredar di lingkup internal PLN, tapi akhirnya menyebar keluar dan kini diterbitkan menjadi buku,’’ tuturnya.
Nah, buku ketigalah yang benar-benar dipersiapkan Dahlan untuk menjadi sebuah buku. Tidak Ada Yang Tidak Bisa merupakan tulisan Dahlan tentang kisah Karmaka Surjaudaja, pendiri Bank NISP (kini OCBC NISP) yang juga bernasib sama dengan Dahlan, menjalani transplantasi hati. ’’Bahkan, Pak Karmaka ini lebih dramatis karena beliau menjalani dobel transplantasi. Yakni, ganti hati dan ganti ginjal,’’ katanya. (owi/c4/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Sempat Ragukan Kepemimpinan Dahlan
Redaktur : Tim Redaksi