JAKARTA - Indonesia tinggal menunggu status de jure menjadi tuan rumah Asian Games 2018 mendatang. Keputusan tersebut akan diambil pada pertemuan delegasi negera-negara Asian Games pada 20 September mendatang di Incheon.
Dan fokus Indonesia kini memperjuangkan beberapa cabang olahraga (cabor) andalan agar bisa dipertandingkan empat tahun mendatang. Selain pencak silat, ada empat cabor lain yang dikaji untuk dilombakan di multieven empat tahunan se-Asia itu.
Ya, sepatu roda, panjat dinding, paralayang dan skateboard adalah cabor yang dipertimbangkan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) serta Satlak Prima bisa ikut di 2018 mendatang. Kemarin (26/8) di Kantor KOI, ketua umum KOI Rita Subowo serta Kepala Satlak Prima Suwarno membahasnya.
"Sebagai tuan rumah kita punya hak prerogatif buat mengusulkan cabor dan meyakinkan OCA (Dewan Olimpiade Asia) kalau cabor itu memang punya masa depan di Asia. Selain itu kita harus yakin kalau cabor usulan kita bisa menguntungkan kita," sebut Rita.
Sepatu roda punya kans terbesar untuk mendampingi pencak silat. Sebab tahun 2010 lalu di Guangzhou, sepatu roda sudah dipertandingkan dan memperebutkan sembilan medali emas.
Tiga cabor yang diusulkan KOI dan Satlak Prima, sepatu orda, paralayang, dan panjat dinding, punya catatan emas di SEA Games XXVI/2011 lalu. Paralayang meraih 11 dari 13 emas yang dilombakan. Lalu sepatu roda meyapu bersih 12 emas dari 12 nomor yang dipertandingkan. Terkahir panjat dinding mendapat sembilan emas dari sepuluh yang diperebutkan.
Nah, Kasatlak Prima Suwarno menggaris bawahi jika tak cuma raihan medali yang menjadi acuan cabor-cabor andalan Indonesia saat jadi tuan rumah. Akan tetapi juga keberlangsungan pembinaan olahraga itu.
"Kita lihat juga bagaimana pembinaan PB dan PP dari paralayang, panjat dinding serta sepatu roda sampai sekarang. Memang ketika juara umum di 2011 mereka masih aktif. Sekarang bagaimana kondisi terakhirnya harus ditinjau ulang," tutur Warno. (dra)
BACA JUGA: Pelatih Timnas U-19 B Matangkan Dua Alternatif
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pedrosa Enggan Kehilangan Momentum
Redaktur : Tim Redaksi