Tiga Jemaah Itu Berasal dari Kloter 13

Minggu, 13 September 2015 – 06:15 WIB
Foto ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - PONTIANAK—Petugas kantor Kementerian Agama Kalimantan Barat sibuk. Pasalnya, tiga jemaah haji asal Kalbar menjadi korban dalam musibah jatuhnya salah satu crane di kompleks Masjidil Haram di Makkah, Jumat (11/9).

Sedangkan satu jemaah haji asal Sintang, Rubiah Muhammad Jailani sedang dicari keberadaannya.

BACA JUGA: Iti Rasti, Perempuan Korban Jatuhnya Crane Itu Rajin Mengaji

“Tiga jemaah itu berasal dari kloter 13,” ujar Pejabat yang Melaksanakan Tugas (PYMT) Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Wildan, Sabtu (12/9) pukul 13.45.

Wildan menuturkan ketika mendapat informasi jatuhnya crane, ia langsung menghubungi petugas haji dan temannya di Tanah Suci. Informasi terakhir diperolehnya kemarin siang menyatakan tiga jemaah yang menjadi korban crane mengalami luka ringan.

BACA JUGA: Suami Ogah Angkat Air, Istri Gantung Diri

Satu jemaah, Taryadi Abdul Muin bin Mahmud yang berasal dari Sambas mengalami luka di tangan dan mendapatkan jahitan.

“Satu jemaah luka di pelipis dan satu lainnya di kaki. Untuk dua jemaah ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai nama dan daerah asalnya. Tetapi ketiganya sudah kembali ke maktab, Sabtu (12/9) pukul 01.00 setempat dan dalam kondisi yang baik,” ungkap Wildan.

BACA JUGA: Horor! Napi Gantung Diri Dengan Tali Kolor

Selain tiga jemaah tersebut, satu jemaah sedang dicari keberadaannya. Jemaah tersebut berasal dari Sintang atas nama Rubiah Muhammad Jailani. Berdasarkan informasi yang diperoleh Wildan, Rubiah diketahui terakhir berada di Masjidil Haram bersama suaminya, Idrin.

Jemaah yang jumlahnya ribuan berebut menaiki bus, dan mereka berdua ketinggalan. Akhirnya mereka pun menunggu bus berikutnya. Saat menunggu itulah terjadi musibah jatuhnya crane.

“Kami berharap beliau baik-baik saja. Tetapi belum diketahui, apakah jemaah tersebut tersesat, atau menjadi korban dan dirawat di rumah sakit. Suaminya baik-baik saja dan beliau yang menginformasikan istrinya belum ditemukan. Handphone ibu Rubiah sudah 10 kali dihubungi, masuk tetapi tidak diangkat,” tutur Wildan.

Ia sudah meminta petugas haji di sana segera mencari keberadaan Rubiah. Tetapi, lanjut Wildan, pemerintah Arab Saudi sangat ketat sehingga petugas susah mendapatkan akses untuk masuk ke rumah sakit.

“Tak hanya petugas haji dari Kalbar, semua petugas haji yang ditugaskan di sana berusaha maksimal untuk menemukan jemaah haji asal Indonesia,” jelas Wildan.

Wildan menuturkan sejauh ini kondisi jemaah haji asal Kalbar cukup baik. Mereka telah selesai menjalankan tawaf dan sai. “Informasi terakhir yang saya terima menyatakan cuaca di sana sudah cerah,” katanya. (uni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribut Dengan Suami Karena Air, Istri Gantung Diri di Pohon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler