Sugeng Heryanto menambahkan, tidak hanya pegawai, tes urine itu juga diikuti para direktur dan beberapa pejabat tinggi lainnya. Sesuai koordinasi yang telah dilakukan, mereka harus siap dan mau menjalani kegiatan ini secara transparan.
“Pertama kali menjalani tes urine adalah Direktur Bank Kalbar, Sudirman. Hasilnya negatif, ini patut dicontoh. Kemudian dilanjutkan dengan pegawai lain. Untuk sementara, diperiksa 460 orang. Selanjutnya, kegiatan serupa akan kita ulang. Ini sesuai koordinasi yang dibentuk. Terhadap tiga pegawai bank yang terindikasi menggunakan narkotika itu, tetap kita serahkan langsung ke pihak internal mereka,” terangnya.
Namun, jika mereka diduga sebagai pengedar, bandar, atau terlibat dalam kasus jaringan narkotika akan ditindak secara tegas. “Kalau mereka terbukti menjadi pengedar dan bandar, kita yang akan turun tangan. Yang bersangkutan akan diberikan sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku,” paparnya.
Sugeng berharap, agar pihak terkait tetap menjaga nama baiknya. Harus profesional dalam menjalankan pekerjaan. Harus mampu tidak melakukan hal yang bertentangan dengan hukum, apalagi terjerat dalam kasus obat-obatan terlarang.
Direktur Bank Kalbar Sudirman mengaku senang dalam kegiatan ini. Menurutnya, operasi mendadak itu sangat baik sekali. Agar, pegawai yang masih bertugas bersih dari narkoba, dan menjalankan tugasnya semaksimal mungkin.
Dia menegaskan, jika ada yang terbukti menggunakan obat-obatan terlarang, maka harus siap diberikan sanksi. “Salah satunya sanksi disiplin, tidak menutup kemungkinan akan diberhentikan secara tidak hormat. Namun, itu semua sesuai prosedur. Kami meminta, kegiatan ini tidak hanya sekali. Bila perlu rutin dilakukan secara mendadak,” tandasnya. (rmn/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Palsukan Tandatangan Gubernur, Dosen akan Disidang
Redaktur : Tim Redaksi