Tiga Kawasan Elite Menyusul

Sabtu, 28 April 2012 – 08:16 WIB

JAKARTA – Instruksi Menteri BUMN Dahlan Iskan agar SPBU di kawasan elite tidak menjual BBM bersubsidi mulai dijalankan oleh Pertamina. Program tidak menjual bensin premium di kawasan elite dimulai dari di SPBU Coco 31.122.04 milik Pertamina yang terletak di Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Di SPBU itu terpampang spanduk yang menjelaskan bahwa terhitung mulai 27 April 2012, SPBU tersebut tidak lagi menjual BBM jenis premium. Bahan bakar yang disediakan hanya pertamax, pertamax plus, dan pertamina dex (untuk kendaraan bahan solar).’’Ini menindaklanjuti permintaan Menteri BUMN Dahlan Iskan dua hari lalu, dalam rangka upaya pengendalian BBM,’’ jelas Vice President Corporate Communication Pertamina, Muhammad Harun kepada INDOPOS, Jumat (27/4).

Pondok Indah dipilih sebagai tempat pertama menyediakan SPBU nonsubsidi karena masyarakatnya relatif memiliki daya beli tinggi. Selain itu SPBU ini didirikan untuk membangun kesadaran mengurangi konsumsi BBM bersubsidi, terutama untuk pemilik mobil mewah.

Dalam dua pekan ke depan, Pertamina juga akan membangun SPBU nonsubsidi di wilayah elite Fatmawati Jakarta Selatan, perumahan Modern Land Tangerang, dan kawasan Lippo Cikarang.

Harus berharap program ini diikuti pula oleh pengusaha swasta pemilik SPBU. Untuk menarik minta pengusaha swasta, Pertamina memberi insentif khusus berupa kompensasi margin keuntungan bagi pengusaha yang mau mendirikan SPBU nonsubsidi. Besaran margin yang ditawarkan mencapai Rp 325 hingga Rp 500 per liter.

SPBU Coco Pondok Indah sengaja menjual pertamax dengan harga Rp 9.950/liter. Padahal di SPBU lain, harga pertamax masih bertengger di angka Rp 10.200/liter. Pemotongan harga ini dilakukan agar SPBU nonsubsidi tidak kalah saing oleh SPBU asing.

Pasalnya, SPBU asing yang juga tidak menjual BBM bersubsidi menjual produknya di bawah harga Pertamina. Misalnya, Shell menjual BBM jenis super 92 (setara pertamax) di harga Rp 9.950/liter. Dan SPBU Total yang menjual performance 92 di Rp 9.950/liter.

Aksi banting harga ini juga dilakukan untuk mencegah pelanggan yang biasa membeli premium di SPBU Coco tidak kabur. Sederet bonus pun disediakan oleh Pertamina bagi pelanggan yang membeli BBM di SPBU nonsubsidi ini.

Manager Media Relations Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, pelanggan yang mengisi BBM non-subsidi di SPBU tersebut akan dapat softdrink dan bonus extra Rp 50.000 dalam bentuk BBM nonsubsidi.
 
Pengendara sepeda motor yang membeli Pertamax senilai Rp 30.000 mendapat bonus satu kaleng softdrink, begitu juga pengguna mobil yang mengisi pertamax senilai Rp 150.000. Pengguna kendaraan bermesin diesel yang membeli pertamina dex Rp 150.000 akan mendapat bonus Rp 50.000 dalam bentuk pertamina dex.

Kemudian bagi siapa saja yang membeli BBM nonsubsidi, yang nilainya kecil pun, mendapatkan permen gratis. Bonus-bonus itu diserahkan oleh perempuan-perempuan cantik nan seksi yang sengaja ditugaskan di SPBU Pondok Indah.

Meski demikian, tidak sedikit pemilik kendaraan yang batal mengisi bahan bakar setelah mengetahui SPBU tersebut tidak menjual premium. Mereka kabur dan mencari SPBU lain yang menjual BBM bersubsidi yang harganya jauh lebih murah.

Kebanyakan kendaraan yang batal mengisi BBM di SPBU nonsubsidi itu adalah sepeda motor dan taksi. ”Ini upaya mengedukasi masyarakat, jadi wajar belum semua langsung mau membeli BBM di SPBU nonsubsidi,’’ tutur Wianda. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Asing Masih Lanjutkan Aksi Jual


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler