Tiga Kecamatan di Agam Sumbar Dilanda Banjir dan Longsor

Jumat, 09 November 2018 – 13:54 WIB
Rumah permanen milik Nurhayati, 50, warga Dusun Taratakdalam, Jorong III Garagahan Nagari Garagahan Kecamatan Lubuakbasuang mengalami rusak berat terkena longsor. Foto: padangekspres/jpg

jpnn.com, AGAM - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) menyebabkan banjir dan longsor di tiga kecamatan di daerah tersebut.

Satu unit rumah permanen milik Nurhayati, 50, warga Dusun Taratakdalam, Jorong III Garagahan Nagari Garagahan Kecamatan Lubuakbasuang mengalami rusak berat terkena longsor.

BACA JUGA: Lokalisasi Sering Kena Razia, PSK Sekarang Pindah Rumah

Longsor menghantam rumah Nurhayati pada Rabu (8/11) sekira pukul 22.30 malam. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, pemilik rumah Nurhayati mengalami cedera ringan akibat terkena reruntuhan.

Walinagari Garagahan, Marlius didampingi Bhabinkamtibmas Nagari Garagahan Bripka Doni Efendi mengatakan bahwa longsor terjadi, dipicu hujan yang cukup lebat pada Rabu siang itu.

BACA JUGA: Tol Pejagan-Pemalang Resmi Beroperasi, Bu Rini Bilang Begini

Sehingga, tebing yang berada di belakang rumah Nurhayati mengalami longsor.

“Memang pada Rabu kemarin, hujan sangat lebat. Sehingga memicu terjadi nya longsor” ujar Marlius.

BACA JUGA: BNN Tembak Mati Pemasok Sabu untuk Eks Anggota DPRD Langkat

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group), hampir seluruh bangunan rumah rusak terkena material longsor.

Selain itu, dua unit sepeda motor yang berada di dalam rumah, juga rusak akibat terkena material longsor dan reruntuhan bangunan.

Kamis (8/11) pagi, Tim dari BPBD Agam langsung turun ke lokasi untuk membersihkan material longsor. Sementara, Nurhayati beserta anaknya yang tinggal di rumah tersebut, terpaksa harus mengungsi ke rumah orangtuanya karena rumah tersebut tidak bisa ditempati lagi.

“Korban beserta anak nya sementara tinggal di rumah milik orang tuanya. Karena memang rumah tersebut tidak bisa ditempati lagi,” ujar Walinagari.

100 Hektare Lahan Terendam di Palembayan

Sementara itu di Kecamatan Palembayan, banjir dan longsor juga kembali melanda akibat tingginya intensitas hujan pada Rabu malam (7/11).

Camat Palembayan Ridwan, mengatakan, akibat banjir tersebut sebanyak 20 rumah di Tapian Kandih Salareh Aia tergenang air setinggi 15 cm dan 100 hektare lahan sawah juga ikut terendam.

Sementara itu, dititik lain, di Duku Yang merupakan jalan provinsi menghubungkan Palembayan-Simpang Patai mengalami longsor sekitar 20 meter dengan ketinggian 10 meter.

Akibat peristiwa itu, tidak ada korban jiawa dan untuk sementara jalan belum bisa dilalui.

“Namun, kita sudah melakukan koordinasi dan bantuan kepada BPBD Agam dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumbar, agar bantuan alat berat diturunkan ke lokasi. Sambil mengamankan akibat bencana, sesuai dengan intruksi bupati, kita juga mengimbau terus kepada masyarakat untuk membuat embung,” jelasnya.

Sementara itu, pohon tumbang yang menyeret material tanah juga sempat menimbun jalur yang dilewati pebalap Tour de Singkarak (TdS) 2018. Persisnya di kilometer 37 dan 40 Jalan Raya Bukittinggi-Medan atau di Jorong Haraban, Nagari Nantujuah Kecamatan Palupuah.

"Malam dan pagi harinya kami dapat informasi memang ada hambatan karena pohon tumbang dan menutupi separuh badan jalan. Setelah dibersihkan pihak terkait, saat kami memandu jalannya balapan sudah tidak ada lagi gangguan hingga para pebalap meninggalkan wilayah hukum Polres Bukittinggi," ujar Kanit Brigade Motor (BM) Satlantas Polres Bukittinggi, Aipda Ramlin Manik via telepon seluler. (r)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Tidur di Kamar Rudi, Said Tega Berbuat Tidak Terpuji


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler